"Udah sampai, ya, om pulang dulu," ujar Andra sambil menurunkan Permata di depan ruangan Binar lalu berjongkok untuk menyamakan tinggi.
Permata mengangguk. "Iya, Om. Makasih udah anterin Ata." Sesuai janjinya pada sang ibu, ia tidak tantrum. Mendaratkan kecupan singkat di pipi pria dewasa itu.
Andra tersenyum kemudian mengusap puncak kepala anak perempuan itu. "Sama-sama, Ata. Jangan nakal, ya ... nurut sama bunda."
"Iya, Om."
Meski rasanya berat untuk berpisah, Andra bangkit berdiri. "Dah, Ata. Om pulang dulu."
"Dadah, Om."
"Ata masuk gih!"
"Iya, Om." Permata berlalu masuk.
Andra kemudian mengalihkan tatapan ke dalam ruang kerja Binar yang tampak sedang sibuk di kursi kerjanya. Memutuskan untuk menghampiri sekretaris. "Bu, tolong sampaikan pada Bu Binar, saya pamit. Sepertinya Beliau sedang sibuk……
Waiting for the first comment……
Please log in to leave a comment.