Andra bertekad, malam ini juga harus berhasil bertemu dan bicara dengan Binar, apa pun caranya. Jika tidak, ia tidak akan bisa tidur nyenyak.
Jika Binar istrinya, mungkin Pertama adalah anaknya. Bukankah selama ini anak itu mengatakan bahwa ayahnya tidak pernah pulang? Itu berarti hanya ia suami Binar.
"Pak, tolong saya."
"Maaf, Pak. Peraturan tetap peraturan." Security itu sudah lebih dulu bicara sebelum Andra menyampaikan niat. "Silakan tinggalkan tempat ini, Pak. Bapak bisa datang lagi besok. Tapi ingat, jam delapan malam sudah harus pulang."
Andra menghela napas pasrah. Dengan terpaksa dan berat hati, harus menurut. Padahal rasanya tidak sabar ingin bertemu Binar dan juga Permata.
Sepanjang jalan pulang, Andra mencoba menghubungi Binar. Tetapi tidak tersambung. Sepertinya ponsel wanita itu ……
Waiting for the first comment……
Please log in to leave a comment.