"Kamu duluan aja ke sana. Nanti saya nyusul," ujar Damar pada sekretaris ketika mereka keluar dari kantor untuk menghadiri sebuah acara.
"Baik, Pak. Saya tunggu di mobil?"
Damar menggeleng. "Gak usah tunggu. Kamu duluan aja. Setidaknya kalau saya telat, kamu bisa mewakili saya."
"Bapak tidak datang ke sana?"
"Saya usahakan. Saya ada perlu dulu sedikit. Kamu dulu saja yang ke sana."
"Baik, Pak," angguk Dimas, meski penasaran tetapi tidak lagi bertanya. Berlalu menuju mobil sendiri.
Awalnya mereka akan berangkat bersama dengan menggunakan mobil Damar. Tetapi ternyata pria itu berubah pikiran. Untung Dimas bawa kunci mobil, jika tidak, harus kembali naik dan itu cukup menghabiskan waktu.
Damar masih berdiri menunggu sekretarisnya berlalu. Setelah Dimas pergi, tatapannya beralih pada seorang pria dan……
Waiting for the first comment……
Please log in to leave a comment.