Ancaman kematian tak lagi hanya datang dari sosok ibunya yang kini dikuasai kegelapan, tapi juga dari sesuatu yang lebih dalam, lebih purba. Sebuah suara—entah dari mana asalnya—bergema dari dasar jurang yang nyaris runtuh. Suaranya menggigit dingin, seperti gesekan batu yang tua, bersahutan dengan desir angin yang tak biasa. Ia menawarkan pertolongan, tapi dengan nada yang membuat bulu kuduk berdiri.
Di tengah putus asa, tawaran itu terdengar seperti harapan terakhir. Tapi aromanya—aroma ketidakpastian dan bahaya—menyusup masuk, menusuk relung hati terdalam. Senja tahu, keputusan yang harus ia ambil bukan hanya tentang hidup dan mati, tapi juga tentang siapa yang akan dia percaya: kegelapan yang telah menggerogoti ibunya… atau suara asing dari kedalaman tak terjamah.
Jurang di bawah mereka ……
Waiting for the first comment……
Please log in to leave a comment.