Raja memeluk Leon yang terjatuh kedalam pelukannya dengan erat. “Leona kam kenapa?? Dokter! Mana dokter. Segera panggilkan dokter!” Teriak Raja dengan panic. Kepala pelayan dengan panik mengeluarkan handphonenya dan menekan tombol-tombol yang ada layar telepon tersebut.
“Halo! Dokter Stewart, tolong segera ke kediaman raja. Ada salah satu tamu raja pingsan!” Ucapnya dengan cepat. tidak lama dia segera menutup telponnya.
Albert dengan sigap menghampiri raja dan ikut menggendong Leona dan membawanya ke ranjang. Dengan hati-hati mereka meletakkan Leona atas peraduan indah tersebut. Leona yang pingsan karena belum makan dari kemarin tampak belum sadarkan diri. Dia terlihat lemah terkulai tak berdaya. Sebenarnya Leona mempunyai ikatan batin dengan ibunya. Walaupun dia seorang anak perempuan tomboy, namun dia memiliki ikatan yang kuat dengan ibunya, Jean Westfallen yang saat ini sedang terbaring lemah juga di Rumah sakit di London.
“Leona!” Panggil ibunya dengan kencang.
“Leona!” Teriaknya lagi.
“Leona!”
Mata Leona mengerjap, dia melihat sosok ibunya yang sedang tersenyum manis duduk manis disamping ranjangnya. “Mom?” tanyanya dengan heran.
“Iya sayang! Mom disini,” Jawab Ibunya dengan senyum hangat.
“Aku merindukanmu Mom…” Leona langsung bangun dan memeluk ibunya.
“Mom… aku merindukanmu. Aku tidak mau disini mom. Mom tolong aku.” Tangis Leona pecah.
Ibunya memeluk Leona dengan erat. “Tenang ya sayang, kamu sudah dirumah sekarang. Tidak ada lagi yang akan menculikmu dan membawamu pergi dari rumah ini. kamu tenang ya sayang,” Ucap Ibunya Jean Westfallen lembut.
Mom aku nggak mau di sini, jemput aku mom,” Ucap Leona lagi. Ibu Leona menggeleng dengan perlahan. “ Jangan menangis ya Leona, kita sudah berkumpul berdua sekaarang” Ucap ibunya pelan. Leona mengangguk sambil memeluk erat ibunya. Tidak ada yang perlu ditakutkan. Aku sudah di London. Aku tidak bersama si k*****t Albert itu lagi. Dasar bajngan! Berani-beraninya dia menculikku. Dimana kah dia sekarang? Si k*****t itu?
“Mom, tapi kita dimana sekarang? Kenapa kamarku berubah? Ini tidak seperti kamarku yang ada dirumah. Ini dimana Mom?” Tanya Leona bingng sambil memperhatikan sekelilinngnya.
“Hmm sekarang kita sedang dirumah sakit nak, kita sedang dikamar perawatan,” jawab Ibunya.
“Hah? Siapa yang sakit Mom? Aku baik-baik saja kok mom! Aku tidak sakit, ayo kita pulang saja Mom. Ayo pulang aku rindu rumah kita!”
“Tidak sayang, kita berdua belum sembuh, jadi tidak bisa pulang sekarang. Kamu sabar dulu ya. Jika kita sudah smebuh, kita bisa langsung pulang sayang. Kamu yang sabar ya. Ayo kita semangat sembuh.” Ucap Jean Westfallen menyemangati Leona.
“Tapi kita sakit apa mom?”
“Kita masih berjuang dengan penyakit yang sama Leona. Kanker Tiroid kita.” Jawab ibunya dengan airmata menetes diwajah putih bersihnya.
“Mom apa maksudmu? Apakah sekarang aku juga terea kanker seperi mom?” Tanya Leona bingung.
“Iya sayang. Maafkan aku, yang tidak bisa menjagamu sayang. Maafkan ibumu ini sayang. Kamu jadi ikut terkena ini juga.”
“Mom ini tidak mungkin kan? Ini tidak mungkin terjadi Mom, pasti ini semuanya bohong. Aku tidak percaya Mom.” Leona menangis histeris diddalam pelukan ibunya.
“Iya sayang. Aku jga tidak pecaya ini. ini bagaikan mimpi buruk bagiku. Melihatmu terbaring disini bersamak menghancurkan hatiku Leona.” Jean Westfallen memeluk Leona dengan erat.
“Mom apa maksdunya? Apakah sekarang mom pun sedang kambuh sakitnya?” Tanya Leona makin sedih. Jean Westfallen tertunduk sedih. Dia tidak ingin berbagi sakitnya dengan Leona yang juga sedang sakit. Kamar perawatan di Westfallen Medical Centre itu terasa muram. Aura kesedihan terpancar kuat disana. kedua ibu dan anak itu saing berpelukan dengan menangis tersedu-sedu. Ruangan putih itu terasa dingin dan hampa. Seperti tidak akan ada kehidupan lain lagi disana.
“Mom… apakah aku akan meninggal karena kanker ini? “ Tanya Leona.
“Tidak nak. Kamu tidak akan meninggal. Aku akan menggantikan mu. Jadi kamu jangan sedih. Kamu semangat untuk sembuh ya.”
“Moommm kenapa Mom mau menggantikan aku? Tidak Mom! Tidaakkk. Jangan Mom jangann… Mommy… Mommy… Mommy… jangan tinggalkan aku…. mommy….“ Leona menjerit histeris dia memeluk ibunya makin kuat dan kencang. Namun perlahan namun pasti ssosok ibunya berubah menjadi transparan dan menghlang dengan pelan. Leona ibarat memeluk asap, tiba-tiba hanya memeluk udara. Leona kembali berteriak histeris akan kehilangan ibunya didalam pelukannya.
Leona tersadar dari pingsannya dan dia melihat dirinya sedang memeluk raja sambil menangis dan memanggilnya mom. Raja hanya bisa terdiam dan membalas memeluk Leona dengan erat sambil menenangkan Leona. “Ssshh… tenang ya.. tenang… tidak ada yang terjadi. Kamu baik-baik saja disini. jangan sedih… “ Ucap Raja menghibur.
“Tidak. Ibuku sedang sakit. Aku harus pulang, ibu menungguku. Tolong yang mulia, tolong aku. ibuku sakit. Ya Tuhan… tolong aku ingin pulang,” teriak Leona.
“Kamu kenapa Leona? Apa yang terjadi?” Albert bertanya dengan nada khawatir.
“Ini semua gara-gara kamu! Aku benci kamu! Aku benci kamu!!!!” Leona kembali berteriak kepada Albert.
“Iya Leona maafkan aku. Aku benar-benar minta maaf. Ayo kita cari solusi bersama.” Jawab Albert.
“Sebenarnya ada apa Leona? Bisakah kamu menceritakan kepadaku?” Tanya Raja dengan wajah prhatin.
“Ibu Sakit yang mulia.” Tangis Leona kembali pecah.
“Bagaimana kau tau Leona?” Tanya Albert.
“Setiap ibuku sakit, aku selalu memimpikannya. Aku tidak pernah melewtkan itu sekalipun. Jika aku mimpi, maka artinya ibuku sedang tidak sadar. Aku sangat yakin. Hal itu sudah terjadi erkali-kali.” JAwab Leona dengan suara terisak.
“Apa maksudmu kamu punya ikatan batin dengan ibumu?” Tanya Raja dengan takjub.
“Aku tidak mengerti. Aku hanya tau jika dia sakit, maka aku akan bermimpi tentang itu.,” jawab Leona singkat.
“Iya Leona, kamu mempunyai ikatan batin yang kuat dengan ibumu. Aku yakin itu.” Ucap Raja lagi.
“apakah ittu mempengaruhi sesuatu yang Mulia?” Tanya Lona.
“Untuk saat ini aku tidak yakin. Namun kita bisa mencari tau sesuatu nanti. Muungkin hal ini, akan membbawa peruntungan untuk situasi kita sekarang. “ JAwab Raja dengan Bijak.
Albert takjub dengan pengetahuan raja. Namun dia kembali beralih kepada Leona, “Jadi apa yang kamu lihat didalam mimpimu Leona?”
“IBUKU MENINGGAL ALBERT!”
Waiting for the first comment……
Please log in to leave a comment.