Malam itu, Asya guling kanan dan guling kiri. Otak sibuk memikirkan soal kejadian tadi. Baru saja. Di mana Asya dipanggil oleh ibu yang bilang bahwa rumah kedatangan tamu. Saat Asya lihat siapa itu ....
"Titip Asya, ya, Pak, Bu. Bulan depan saya ke sini lagi. Soalnya keberangkatan besok pagi nggak bisa ditunda atau diundur, tapi saya usahakan pulang cepat."
Tahu-tahu obrolannya sudah sampai sana, detik di mana Asya duduk. Menatap penuh tanya pada kehadiran sesosok yang amat Asya sukai. Dulu. Catat, ya! Sekarang biasa saja.
Sungguh. Jantung Asya berdetak normal, jikapun tidak, itu pasti karena serangan biasa. Bukan cinta. Asya paham betul bagaimana perasaannya, Asya pun mengenali hatinya, bagaimana ketika dia jatuh cinta.
Dan sepertinya sudah beberapa tahun ini Asya vakum menyukai manusia. Cuti……
Waiting for the first comment……
Please log in to leave a comment.