"Cerai?"
Iya, cerai.
Satu kata yang Guntur dengar, dan satu kata yang Asya bawa dalam kalimatnya. Begitu yakin, Asya mengangguk.
"Sya--"
"Mas bau. Tolong mandi dulu," sergah Asya, sengaja bilang begitu ketika langkah Guntur kembali mendekatinya. Asya bahkan sampai menjapit hidung dengan ibu jari beserta telunjuknya.
Namun, bagaimana bisa Guntur mandi, sedang di sini, tadi, baru saja dia mendengar sebuah kata dalam bahasan yang rasanya tak bisa ditunda.
"Mas nggak mau cerai."
Asya kira nggak mau mandi. Yang dia tatap sosok Guntur dari sini, lalu Asya melengos. Dia pun memilih abai. Fokus pada ponsel. Sungguh, melihat Guntur rasanya Asya muak, lelaki itu sudah melampaui batas toleransinya dalam sebuah hubungan.
Dan di sini, sebisa mungkin Asya mengendalikan emosi. Yang mati-matian dia tahan segala r……
Waiting for the first comment……
Please log in to leave a comment.