Di kantor, Asya pijat-pijat pinggang yang terasa mau rontok itu. Apa iya semua perempuan merasakan ini ketika beres dimesrai oleh suami? Atau cuma Asya? Oh, atau karena lawan main di kasurnya adalah Guntur?
Ini aslinya pengin rebahan, tetapi nggak mungkin karena Asya sudah ambil banyak cuti berikut izin dan segala jenisnya. Ah, Asya embuskan napas pelan. Anehnya, ketika Asya pegal begini, Guntur justru tampak jauh lebih bugar, padahal tadi itu, kan, dia yang aktif.
"Mbak Asya, yuk, ke kantin!"
Asya tersentak. "Eh, iya. Tunggu, Mbak!"
Asya rapikan kertas di mejanya, ini jam istirahat dan Asya lapar. Saatnya makan. Dia pun beranjak mengekor kawan sepergibahan.
"Cie ... yang nanti ikut ke Bandung," celetuk Tania.
Asya menoleh.
"Udah nyebar, lho, Mbak, gosipnya."
Secepat itu. Asya menggaruk tengkuk. "……
Waiting for the first comment……
Please log in to leave a comment.