cinta di kehidupanku
Detik – detik pengumuman kelulusan telah tiba. Kondisi tubuh Mily menjadi agak panas dan gelisah ketika menunggu pengumuman kelulusan itu di rumah. Terdengar suara motor ayahnya yang baru pulang ambil surat pengumuman di sekolah Mily. Akhirnya selembar kertas pun telah sampai di tangan ayahnya dan kemudian diberikan kepada Mily.
“Lulus apa tidak, Yah?” tanya Mily dengan sedikit lemas.
“Tidak” jawab ayah sambil tersenyum. Tapi Mily tidak percaya dengan jawaban dari ayahnya. Kemudian Mily membuka amplop yang berisi selembar kertas lalu membaca kertas itu dan di kertas itu Mily dinyatakan LULUS.
“Alhamdulillah. Aku lulus.” kata Mily.
"Terima kasih, Ayah" Ucap Mily sambil mencium punggung tangan ayahnya.
"Iya" jawab ayah sambil mengusap kepala Mily.
Sore harinya setelah pengumuman kelulusan Maria teman dekat SMP Mily datang ke rumah dan menanyakan kebenaran rumor yang telah beredar.
"Assalamu'alaikum" Sapa Maria di depan pintu.
"Wa'alaikum salam, Mar" Jawab Mily.
"Dek Mily, aku kesini mau tanya, katanya kamu gak lulus, bener gak dek?" Tanya Maria dengan sedikit cemas.
"Lulus kok, Mar. Kata siapa aku gak lulus?" Jawab Mily dengan penasaran.
"Kata orang-orang, kata tetanggamu juga, aku gak percaya kalau kamu gak lulus, makanya aku kesini" Jelas Maria.
'Tetanggaku? Tetanggaku siapa ya?' batin Mily.
"Owh, aku lulus kok, ini surat pengumumannya" Jawab Mily sambil menyerahkan amplop berisi surat pengumuman kelulusan.
"Alhamdulillah kalau kamu lulus, lega aku dek, kok kata orang-orang kamu gak lulus ya?" Jawab Maria yang masih penasaran.
"Ya aku gak tahu, Mar dan yang penting di surat ini jelas tertulis LULUS." Jawab Mily dengan santai tapi juga penasaran siapa dalang pembuat rumor itu.
"ya sudah alhamdulillah kalau lulus, aku pulang ya sudah sore" Jawab Maria dengan lega sambil menyerahkan amplop berisi surat kelulusan tadi.
"Iya hati-hati Mar," Kata Mily
"Iya, assalamu'alaikum" Pamit Maria.
"Wa'alaikumsalam." Jawab Mily.
Pada hari Senin, Mily dan Maria ke Sekolah untuk mengambil ijazah. Mily melihat dan membaca di papan pengumuman depan ruang guru, disitu tercantum nama siswa-siswi yang lulus dan tidak lulus. Mily fokus melihat sebuah nama yang merupakan tetangga dari Mily, Yati dinyatakan TIDAK LULUS di pengumuman itu. "Apa mungkin Yati ya yang membuat rumor yang tidak benar itu? tapi kenapa ya? Hmm ya sudahlah biarkan saja, yang peting Maria tahu kebenarannya." Gumam Mily dalam hati, karena memang saat pengumuman kelulusan Mily memilih tidak datang ke sekolah, berbeda dengan teman-temannya yang datang ke sekolah.
Setelah lulus SMP, Mily melanjutkan di SMA Negeri Demak pada tahun 2007 di kelas X-4. Mily duduk sebangku dengan Vita, teman yang sudah dikenalnya sejak kelas 3 SMP walaupun dari sekolah yang berbeda.
Pelajaran di sekolah sudah dimulai, dengan teman-teman baru tapi ada juga teman dari alumni SMP yang sama ada Fitri dan Sari, dan guru baru juga pastinya. Suatu hari Rian bertanya kapada Vita melalui SMS.
Unfold
Lha terus tugas-tugas sekolahmu bagaimana Rian? Kan ketinggalan banyak banget pasti” kata Vita.
“Ya nanti bisa pinjam catatan milik temanku” jawab Rian.
“Pinjam aja sama mas Ahmad atau mas Surya kalau satu kelas dengan mereka” ucap Mily.
“Males banget pinjam buku sama mereka, dulu pernah sekelas tapi mereka jarang menulis di……
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Waiting for the first comment……