Biar Hati Saja
READING AGE 18+
Ghea Gemalia Saputri dan Mahardhika Matahari Saputra telah mengenal satu sama lain sejak masa taman kanak-kanak. Mereka bukan saudara, bukan pula sepasang kekasih, namun ikatan di antara mereka lebih kuat dari banyak hubungan yang punya nama. Dalam senyap, mereka saling menjadi rumah: tempat berpulang saat dunia terlalu bising dan keadilan terasa jauh.
Ghea tumbuh menjadi jaksa perempuan yang disegani, keras dalam prinsip, namun hangat pada rakyat kecil. Kariernya menanjak hingga posisi Kepala Kejaksaan Negeri, di mana ia menjadi simbol ketegasan dan integritas di tengah sistem yang kerap tercemar.
Sementara Mahardhika menulis dengan darahnya sendiri. Seorang jurnalis senior yang tak segan membuka borok kekuasaan. Ia juga penulis yang karya-karyanya mengendap di hati pembaca, penuh getir, namun jujur.
Mereka sering bekerja sama dalam kasus-kasus besar korupsi. Kolaborasi mereka menjadi momok bagi maling-maling uang rakyat. Tapi di balik keberanian itu, tersembunyi sesuatu yang lebih rumit: kecemburuan yang tak pernah diakui. Ghea diam-diam kesal jika Mahardhika terlalu akrab dengan narasumber perempuannya. Mahardhika pun mudah murung bila Ghea mulai dekat dengan pria lain, meski mereka tak pernah saling menyatakan cinta.
Persahabatan mereka melewati badai, ancaman, kehilangan, bahkan kematian di sekitar mereka. Namun yang tak pernah bisa mereka jawab adalah satu pertanyaan sederhana:
"Sebenarnya kita ini apa?"
Ketika suatu hari Ghea harus memilih antara cinta yang datang dari pria lain atau mempertahankan persahabatan yang tak bernama, dan Mahardhika dihadapkan pada pilihan antara kariernya atau mengungkap rahasia yang bisa membahayakan nyawa Ghea, takdir sekali lagi mempermainkan mereka.
Apakah persahabatan ini akan tetap bertahan sebagai 'hanya sahabat'? Ataukah cinta yang selama ini mereka bantah akan menemukan jalannya?
Unfold
"Kawan terbaikmu adalah titik terlemahmu. Tapi musuh lupa, kawan terbaikmu juga bisa menjadi senjata paling mematikan." - Ghea Gemalia Saputri
Waktu berlalu cepat. Senin pagi. Serangan 'Bos Besar' Faksi Gelap tidak datang dalam bentuk bom atau peluru, melainkan dalam bentuk tekanan sistemik yang sangat halus……
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Waiting for the first comment……