Cinta Tanpa Syarat
Share:

Cinta Tanpa Syarat

READING AGE 16+

Rayya koe Romance

0 read

Kontes Menulis Innovel II – Girl Power


Gadis itu sudah tidak lagi bisa menangis, air matanya sudahlah mengering. Dalam derasnya air yang jatuh dari kucuran shower, dia duduk sambil merengkuh lipatan kakinya yang panjang. Dia sudah sangat muak dengan hidupnya bahkan dia sendiri merasa jijik dengan tubuhnya, tetapi untuk mengakhiri hidupnya sendiri, dia tak pernah ingin.

"Sudahlah jangan sok jual mahal, wanita seperti kamu tak perlu mempertahankan harga diri karena memang sudah tak punya harga diri lagi." Laki-laki di depannya itu tak henti-hentinya berkata kasar, bahkan sesekali melayangkan tamparan atau pukul di kepala Arimbi.

"Tolong, tuan jangan melewati batas! Saya bukan jual mahal, tapi saya hanya meminta agar tuan tidak bersikap tidak sopan." Arimbi masih berusaha untuk menahan emosinya.

"Alaaahhh, saya tahu betul perempuan macam kamu, kamu memang minta berapa? Lagi pula wanita macam kamu ini pantas mendapatkan perlakuan seperti itu." Hardik laki-laki yang terlihat ada dalam pengaruh minuman keras itu.

Kejadian tadi masih terngiang di ingatan Arimbi. Sebenarnya bukan kali pertama dia mengalamai hal seperti itu. Mendapatkan perlakuan yang buruk dari pelanggan yang datang padanya sudah menjadi hal biasa baginya, tetapi tetap saja setelahnya dia akan merasa sangat hancur dan merasa tak berharga. Menyirami tubuhnya dengan kucuran air yang jatuh dari shower merupakan cara terbaik untuk menjaga agar dirinya tetap waras.

Sebagai seorang wanita yang lekat dengan kehidupan malam, ia merasa tidaklah memiliki masa depan. Entahlah, siapa yang akan jatuh cinta secara tulus padanya? atau mungkin bisa kah dia mencintai laki-laki suatu saat nanti? Merupakan sesuatu hal yang terasa mustahil.

Berharap langit tak selalu mendung, begitu juga dengan Arimbi, Arimbi merindukan mentari terbit dalam hidupnya. Akankah suatu hari nanti mentari itu datang dalam kehidupannya?

Unfold

Tags: familyfatedbadgirlself-improveddare to love and hatedramatragedycitycoming of agesacrifice
Latest Updated
Dua

Disaat kebanyakan orang bangun dipagi hari untuk memulai aktifitas mereka, tidak begitu dengan Arimbi. Gadis cantik pemilik rambut panjang hitam legam itu, baru terbangun dari tidurnya saat matahari sudah berdiri cukup tinggi.

Gadis itu perlu mengusap matanya berkali-kali agar penglihatannya yang kabur dapat kembali ……

Comment

    Navigate with selected cookies

    Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.

    If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.