Perfectionist Mother
Share:

Perfectionist Mother

READING AGE 16+

Cloudyy YA&Teenfiction

0 read

"Ameera. Bangun!"
Selimutku di tarik paksa. Bantal pelukku juga terlepas dari pelukkanku. Aku mendesah kecil takut dipaksa berdiri juga.
"Bangun. Lari pagi. Waktu setengah jam."
Aku melirik orang yang dengan seenak jidatnya menarik semua kenyamananku untuk tidur. Aku mendesah lagi, kemudian melirik jam di nakas tempat tidur.
Sudah setengah lima. Bangun. Lari. Jam lima sudah sampe rumah." Katanya sebelum meninggalkanku di sini.
Benar - benar.
Aku ingin sekali terlelap lagi jika tidak tau konsekuensi yang akan aku dapat jika tidak segera bangun dan menuruti permintaan orang itu.
Aku bangun.
Berganti pakaian.
Mengikat rambut.
Dan tentu saja lari pagi.
*
Aku membuka pintu setelah lari pagi. Mengelilingi kompleks dan sedikit senam kecil. Biasa aku lakukan di taman. Belum ada siapa - siapa waktu aku di sana.
"Telat lima menit. Mandi, lima belas menit. Setelah itu sarapan."
Aku mendengus pelan sambil berjalan menuju kamar mandi. Menyalakan shower dan mendinginkan badanku yang panas tadi. Sialnya, kepala dan telingaku juga jadi panas ketika mendengar ocehan orang yang sama yang merenggut kenikmatan di ranjangku tadi.
"Ree. Sudah lima belas menit. Terlalu lama mandi."
Aku menghela nafasku berat.
Ini masih pagi. Dan pagiku sudah hancur. Seperti biasanya.
*
"Makan itu dikunyah tiga puluh dua kali. Habis itu telan. Jangan cepet - cepet dan jangan terlalu banyak minum kalo lagi makan."
Kata orang di depanku.
Aku sudah tidak ingin makan. Sedari tadi ada saja kesalahanku yang membuatnya mengoceh. Entah itu aku yang makan dengan dentingan sendok bertemu dengan piring. Tentang minum terlalu cepat meneguknya.
Sepertinya, semua kegiatanku benar - benar terkontrol olehnya.
Sejak masih duduk di bangku sekolah dasar.
Dan sejak saat itu juga.
Aku tidak punya teman.
"Makan cepet, mama anter ke sekolah."
Aku menatapnya.
Gara - gara dia.
Si perfectionis mother.

Unfold

Tags: dramasweetcityhighschoolsmall townphotographerclassmatesroommatesfriendsselfish
Latest Updated
195: AKHIR?

****


“Mama, katanya yudha mau kemari setelah menjemput Shaqila di sekolah,” ucap adinda setelah selesai berbicara dengan Yudha.


“Wah bagus dong! Kalian bisa selesaikan masalahnya disini,” ucap Bianca.


“Iya mah!”


“Kalau gitu mama siapin kue kesukaan cucu mama dulu yah!” Ucap ……

Comment

    Navigate with selected cookies

    Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.

    If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.