Memilih Hakim
Share:

Memilih Hakim

READING AGE 18+

Am rullah Romance

0 read

Novel ini mengisahkan perjalanan hidup Jaka, seorang hakim muda yang berjuang menegakkan keadilan di tengah berbagai tantangan dan ancaman. Berasal dari desa yang penuh konflik, Jaka terinspirasi oleh drama hukum dan bertekad menjadi hakim. Kariernya dipenuhi dengan kasus-kasus rumit dan tekanan dari berbagai pihak, termasuk teror dan intimidasi. Meskipun harus berpindah-pindah tempat tinggal demi keselamatan, Jaka tetap teguh pada integritas dan komitmennya pada keadilan. Dukungan keluarga dan keyakinan pada keadilan menjadi kekuatannya untuk menghadapi berbagai rintangan. Kisah Jaka menjadi simbol perjuangan gigih seorang hakim yang optimis dan berdedikasi, menunjukkan bahwa keadilan dapat ditegakkan meskipun di tengah bahaya dan ketidakpastian. Bab 1: Perselisihan Jaka tinggal di sebuah desa yang terpencil di dalam lembah, tempat aroma mangga matang menebal di udara, namun suasana sering dipenuhi dengan aroma yang berbeda – pahitnya konflik. Desanya, adalah tempat yang indah namun dirusak oleh arus bawah permusuhan yang tak henti-hentinya. Tetangga melawan tetangga, keluarga melawan keluarga, perselisihan meletus dengan seringnya musim hujan, didorong oleh keluhan sepele dan dendam yang membara. Udara berdesir dengan tuduhan yang tak terucapkan dan ancaman kekerasan menggantung seperti kain kafan. Jaka, bagaimanapun, menemukan ketenangan bukan di kekacauan yang semarak di desanya, tetapi dalam cahaya berkedip-kedip dari televisi kecilnya. Ia melahap drama hukum, terpesona oleh tarian keadilan yang rumit, pernyataan hakim yang terukur, penimbangan bukti yang cermat. Ia terhipnotis oleh ruang sidang, sebuah panggung tempat argumen berbenturan, namun ketertiban tetap berlaku. Ia tidak tertarik pada kekerasan di desanya; ia terpesona oleh penyelesaian konflik yang terstruktur yang disaksikannya di layar. Sementara teman-temannya terlibat dalam permainan kasar di desa, Jaka membenamkan dirinya dalam dunia hukum, meneliti buku-buku hukum yang dipinjam, meniru pernyataan idola televisinya. Ia bermimpi tentang dunia di mana perselisihan diselesaikan bukan dengan tinju dan amarah, tetapi dengan akal sehat dan keadilan. Benih ambisi yang tenang telah ditanam di dalam dirinya – keinginan untuk menjadi hakim. Suatu sore yang terik, perkelahian yang sangat kejam meletus di alun-alun desa. Dua keluarga, terjebak dalam permusuhan yang turun-temurun, bentrok dengan keganasan yang membuat Jaka gemetar. Melihat penduduk desa yang memar dan berdarah, emosi mentah, dan ketiadaan akal sama sekali, mengokohkan tekadnya. Ia akan melarikan diri dari siklus kekerasan ini. Ia akan menjadi hakim. Bab 2: Cahaya Kota Meninggalkan Desanya, adalah hal yang menyakitkan, perpisahan yang pahit dengan bau dan suara yang familiar dari masa kecilnya. Tetapi tarikan ambisinya lebih kuat. Ia mendapatkan tempat di universitas bergengsi di kota yang ramai, dunia yang jauh dari jalanan berdebu di desanya. Kota itu adalah pengalaman yang mempesona dan luar biasa, kontras yang tajam dengan kesederhanaan tenang di rumahnya. Di perpustakaan universitas, dikelilingi rak-rak menjulang tinggi berisi teks hukum, ia bertemu Anya. Ia adalah pusaran energi dan kecerdasan, seorang mahasiswa hukum dengan kecerdasan yang tajam dan pikiran yang lebih tajam lagi. Anya, tidak seperti Jaka, adalah gadis kota, lahir dan besar di jantung kota metropolitan. Ia awalnya geli dengan intensitas Jaka yang tenang, idealismenya yang hampir naif, keyakinannya yang tak tergoyahkan pada kekuatan keadilan. Tetapi ketika mereka menghabiskan lebih banyak waktu bersama, belajar hingga larut malam, berbagi kopi dan bisikan mimpi, jenis koneksi yang berbeda mulai bermekaran. Gairah mereka yang sama untuk hukum memupuk ikatan di antara mereka, rasa hormat timbal balik yang berkembang menjadi sesuatu yang lebih dalam. Anya menantang idealisme Jaka, membumikan aspirasi muluknya dalam realitas sistem hukum. Jaka, pada gilirannya, menyalakan percikan idealisme romantis di dalam Anya, mengingatkannya tentang pentingnya keadilan dan kasih sayang di dunia yang sering kali dipenuhi oleh sinisme. Bab 3: Cobaan dan Kesengsaraan Kehidupan universitas adalah wadah api, menguji tekad Jaka dan mendorongnya hingga batas kemampuannya. Ia unggul dalam studinya, tekadnya didorong oleh keinginannya untuk melarikan diri dari bayangan kekerasan di desanya. Anya adalah pendukungnya yang tak henti-hentinya, sumber dorongan dan perdebatan intelektual. Hubungan mereka semakin dalam, pemahaman yang tenang tumbuh di antara mereka di tengah tekanan akademik. Romansa mereka adalah api yang lambat, keintiman yang tenang yang terungkap di tengah hiruk pikuk kehidupan universitas. Mereka berbagi momen curian di perpustakaan, sesi belajar larut malamtyyng sering kali berlanjut menjadi percakapan tentang mimpi dan aspirasi mereka. Cinta mereka dibangun di atas rasa hormat timbal balik, ambisi bersama, dan pemahaman yang mendalam tentang kekuatan dan kelemahan satu sama lain. Bab 4: Bayangan Masa Lalu Keluarga An

Unfold

Tags: familyconfidentbxgcity
Latest Updated
Hakim Pilihan ku Akhir

Bab 21: Kebenaran dan Persepsi

Jaka semakin menyadari bahwa menjadi hakim bukanlah pekerjaan yang mudah. Ia bukan hanya berhadapan dengan pelaku kejahatan, tetapi juga dengan persepsi dan harapan dari berbagai pihak. Ia memahami bahwa putusan yang ia keluarkan, seadil apapun, tidak akan selalu memuaskan semua orang. Pihak yang kalah……

Comment

    Navigate with selected cookies

    Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.

    If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.