Aku menunggu Bang Adrian keluar dari kamar mandi, tapi kok lama banget rasanya. Bolak-balik duduk, terus berdiri, terus duduk lagi. Hingga akhirnya dia muncul dengan kaos dan celana kolornya.
“Bang, apa ini?” Aku menunjukkan lembaran pil Kb yang masih utuh. Dia hanya melirik sekilas lalu menyugar rambutnya. Namun, gak menjawa……
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Waiting for the first comment……