loading...
Author's notification:
Hai, aku sedang di luar kota hari ini. Kemarin begitu melelahkan sehingga aku tidak bisa menulis cerita ini. Lalu pada malam harinya, aku gunakan untuk beristirahat. Aku memaksakan diri untuk bangun dini hari karena merasa kesal pada Satya dan Kinanti yang membuat aku tak bisa tidur. Semoga kalian suka bab ini. Komen yang banyak biar aku semangat ya. Terima kasih ?
- Add
- Table of contents
- Display options
-
Follow
- Previous
- Next
- Bagian 1
- Bagian 2
- Bagian 3
- Bagian 4
- Bagian 5
- Bagian 6
- Bagian 7
- Bagian 8
- Bagian 9
- Bagian 10
- Bagian 11
- Bagian 12
- Bagian 13
- Bagian 14
- Bagian 15
- Bagian 16
- Bagian 17
- Bagian 18
- Bagian 19
- Bagian 20
- Bagian 21
- Bagian 22
- Bagian 23
- Bagian 24
- Bagian 25
- Bagian 26
- Bagian 27
- Bagian 28
- Bagian 29
- Bagian 30
- Bagian 31
- Bagian 32
- Bagian 33
- Bagian 34
- Bagian 35
- Bagian 36
- Bagian 37
- Bagian 38
- Bagian 39
- Bagian 40
- Bagian 41
- Bagian 42
- Bagian 43
- Bagian 44
- Bagian 45
- Bagian 46
- Bagian 47
- Bagian 48
- Bagian 49
- Bagian 50
- Bagian 51
- Bagian 52
- Bagian 53
- Bagian 54
- Bagian 55
- Bagian 56
- Bagian 57
- Bagian 58
- Bagian 59
- Bagian 60
- Bagian 61
- Bagian 62
- Bagian 63
- Bagian 64
- Bagian 65
- Bagian 66
- Bagian 67
- Bagian 68
- Bagian 69
- Bagian 70
- Bagian 71
- Bagian 72
- Bagian 73
- Bagian 74
- Bagian 75
- Bagian 76
- Bagian 77
- Bagian 78
- Bagian 79
- 80. Tamu Penting untuk CEO
- 81. Pisah Mobil
- 82. Tragedi Kecelakaan
- 83. Kedatangan Kinanti
- 84. Ketua yang Licik, Aku Menghormatimu!
- 85. Bantuan Romo Janadi
- 86. Rudi yang Tak Pernah Gagal
- 87. Purnomo Semakin Di Ujung Tanduk
- 88. Kedatangan Ruth
- 89. Bercerita pada Batu Nisan
- 90. Bukti dari Foto
- 91. Tawaran dari Ruth
- 92. Pertolongan Dari Pria Bertopeng
- 93. Pria Bertopeng di Markas Purnomo
- 94. Kedatangan Misterius Rudi
- 95. Kerja Sama dengan Ruth
- 96. Bayangan Tentang Rudi
- 97. Ruth, Istri Purnomo
- 98. Perceraian Orang Tua Meisya
- 99. Kejahatan Purnomo yang Lain
- 100. Mengurus Pengedar
- 101. Keteguhan Meisya
- 102. Pukulan dari Darwati untuk Satya
- 103. Ada Mangsa Besar. Beni: Oh, Bukan Siapa-Siapa
- 104. Tawaran untuk Menyelamatkan Rudi
- 105. Tak Peduli Siapa Pun Kamu
- 106. Undangan Mencurigakan
- 107. Pencarian Ruth
- 108. Meisya Ke Mana?
- 109. Antara Meisya dan Beni
- 110. Kenapa dengan Beni?
- 111. Menolong Beni
- 112. Keberuntunganku Memilikimu
- 113. Happy Birthday, Meisayang
- 114. Cinta Tiada Akhir
- 115. Pindah Rumah
- 116. Pindah untuk Menghindar
- 117. Rentenir Itu Bernama Pak Juki
- 118. Nohan Casugraha
- 119. Aku Bangga Papaku Mafia
- 120. Orang Dewasa Suka Pura-Pura
- 121. Pengaman
- 122. Kemarahan Kemala
- 123. Alya Anak Si Juki
- 124. Pembunuhan Sushi
- 125. Celoteh Raden
- 126. Duda Itu Suamiku!
- 127. Hasutan Pak Satpam
- 128. Kenapa Pakai Rompi Itu?
- 129. Kejutan untuk Para Penggunjing
- 130. Serangan Di Kantor IPBC
- 131. Serangan Di Kantor IPBC Bagian 2
- 132. Serangan Di Kantor IPBC Bagian 3
- 133. Serangan Di Kantor IPBC Bagian 4
- 134. Gerakan Naga Angin
- 135. Pertolongan Medis
- 136. Tim Medis Rajendra
- 137. CCTV Bernyawa
- 138. Kedatangan Alya
- 139. Shock!
- 140. Jangan Sekolah!
- 141. Parsel dari Siapa?
- 142. Anak Alya
- 143. Alasan Sandra
- 144. Tuduhan Lagi!
- 145. Mengkhawatirkan Sandra
- 146. Lupa Hari
- 147. Titip Sandra. Lagi?
- 148. Bertemu Keluarga Meisya
- 149. Kabar Cherika
- 150. Mengkhawatirkan Sandra. Rudi: Wanita Itu Tidak Punya Otak!
- 151. Kekhawatiran Seorang Mama
- 152. Mengkhawatirkan Sandra, Lagi!
- 153. Bu Juki Datang
- 154. Penyesalan Bu Juki
- 155. Sandra: Siapa Papaku?
- 156. Rudi Bertemu Prana
- 157. Cerita Prana
- 158. Jangan Ikut!
- 159. Teringat Satya, Walau Dia Hanya Ayah Angkat
- 160. Rengekan Alya
- 161. Alya Datang Lagi
- 162. Alya Memang Ular!
- 163. Mempermainkan Alya
- 164. Mengusir Alya
- 165. Kedengkian Alya
- 166. Sopir Palsu
- 167. Sopir Mencurigakan
- 168. Kesel dengan Nama Purnomo
- 169. Usir Alya!
- 170. Ingin Bersantai, Malah Membantai
- 171. Membantai Preman
- 172. Hal Penting yang Terlupa
- 173. Kekesalan Rudi
- 174. Cerna dengan Akal Sehat
- 175. Iba pada Sandra
- 176. Alya Sakit, Masih Tak Tau Diri
- 177. Bu Juki Kesal pada Anaknya
- 178. Memergoki Alya
- 179. Jangan Kejar Dia!
- 180. Dia, Mencoba Memfitnah Rudi
- 181. Petunjuk dari Harry
- 182. Kakek Tua Itu Sudah Tahu
- 183. Fitnah Alya
- 184. Ingin Menolong Alya
- 185. Mengobati Ular yang Pernah Menggigit
- 186. Alya Menolak Operasi
- 187. Ternyata Alya Meninggal. Rudi Tak Mau Meisya Tahu
- 188. Kejutan Setelah Badai
- 189. Bertemu Ayah Kandung
- 190. Benda Berbahaya
- 191. Kepiting Seratus Trilyun
- 192. Hujan dan Petir Memberi Restu?
- 193. Pemburu, Diburu
- 194. Jurang Penyelamat
- 195. Kabar dari Polisi
- 196. Penyelamatan Usai
- 197. Rudi, Sang Ketua Kelas
- 198. Kamu Berharga
- 199. Dwipa dan Raden
- 200. Kunjungan untuk Satya
- 201. Pertemukan Mereka
- 202. Teror Dimulai
- 203. Denda pada Dwipa. Rudi, Tolong Aku!
- 204. Dendam pada Dwipa. Maaf, Aku Bawa Masalah
- 205. Periksa ke Dokter. Rudi: Aku Tidak Sakit!
- 206. Purnomo atau Purwanto
- 207. Satya Sakit
- 208. Wariskan Pada Naga Angin
- 209. Tolong Jangan Canggung, Nona!
- 210. Makan Bersama
- 211. Kecelakaan Rajendra, Disengaja?
- 212. Penyamaran
- 213. Siapa Banyu?
- 214. Pembunuh Itu Bernama Banyu
- 215. Rud, Tolong Aku!
- 216. Byakta Itu Aku, Banyu!
- 217. Negosiasi? Matamu!
- 218. Melepasmu
Waiting for the first comment……
Please log in to leave a comment.