I'm Your Medicine
Share:

I'm Your Medicine

READING AGE 18+

Maylafaisha Romance

0 read

Kanaya Zhavia Albiruni, 22 Tahun. Asli Jawa tapi fans korea garis keras. Nay sapaan akrabnya.

Nay adalah gadis biasa yang memiliki cita-cita ingin menempuh kuliah hingga S3. Dia memang gadis yang cerdas di bidang akademik. Nilai saat kuliahpun tidak pernah mendapat nilai C dan jarang sekali mendapat nilai B. Pantas saja jika dia ingin sekali kuliah S3. Tapi semua menjadi dilema ketika Ario, tak mendukung cita-cita sang pacar.

Nay tak mengerti kenapa pacarnya yang dulunya amat memahaminya sekarang menjadi egois. Ya egois. Ario mengaku tak sanggup menjalin LDR (Long Distance Relationship). Padahal Nay hanya ingin melanjutkan kuliah S2 di Malang. Jarak Jember Malang itu tidaklah jauh.

Nay berusaha meyakinkan Ario bahwa mereka pasti bisa menjalani LDR. Ario bisa mengunjungi Nay, begitu juga sebaliknya. Mereka kan tidak sedang beda benua. Jadi masih bisa di perjuangkan setiap bulan, bahkan setiap minggu.

Ario memilih mengiyakan semua pernyataan Nay yang terdengar menyakinkan. Keyakinan Ario ini membuat Nay akhirnya membulatkan niatnya melanjutkan kuliah di Malang. Dan ya Nay diterima di salah satu universitas negeri di sana.

Namun Ario kembali berubah ketika Nay pindah ke Malang. Ario menjadi cuaek, suka marah bahkan sering tidak bisa dihubungin. Hubungan mereka semakin tidak harmonis.

Bagimana ya hubungan Nay dan Ario?

Sementara di Malang ada seorang mahasiswa tampan yang tidak sengaja bertemu Nay dan tertarik padanya. Mereka menjadi semakin dekat di kampus. Namun Nay masih saja tidak bisa membuka hati. Nay tidak bisa mempercayai laki-laki lagi. Dia trauma pada hubungannya bersama Ario.

Siapakah laki-laki tampan itu?

Apakah mampu Nay percaya lagi pada laki-laki?

(Yuk lanjut baca di episode 1)

Unfold

Tags: goodgirlself-improvedstudenttragedyfemale leadcityrejectedself discover
Latest Updated
8. Sembuh

"Kanaya?" netra coklat Cia membola melihat Kanaya berjalan dari arah parkiran.

Dia sedikit syok melihat Kanaya bisa berjalan.

"Beb" melambaikan tangannya, sedikit berlari kecil ke arah Cia.

"Ya Allah, masyaallah. Ini kaki kamu sembuh?" meraih tangan Kanaya melompat-lompat kegirangan.

Merasa senang sekali karena sahabatnya……

Comment

    Navigate with selected cookies

    Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.

    If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.