Love in Paper
Semua orang pasti menginginkan pernikahan yang bahagia tanpa ada perjanjian yang hanya Sah diatas kertas, yang sama sekali tak berniat untuk melibatkan cinta di dalamnya. Dan itu terjadi pada Aiza Munadiah, gadis mungil yang selalu dimanjakan oleh kedua orangtuanya.
Harapan pernikahan yang sangat Aiza inginkan seharusnya di jalankan tanpa terlibat permainan, harapan itu harus pupus karena Perjodohan yang dilakukan oleh kedua orangtuanya.
Kok bisa sih dizaman Milenial seperti ini masih saja adanya perjodohan?
Aiza menatap kertas putih yang di sodorkan oleh Lelaki itu. Ia tampak berpikir keras. Apa isi dalam kertas itu!?. Segera Aiza menyentuh dan membacanya secara perlahan.
"Saya mengambil langkah ini karena saya belum memikirkan untuk menikah dalam waktu dekat. Namun, Allah punya rencana lain. Saya tidak akan bisa mencintaimu. Saya harap kamu menerima keputusan saya. Jika kamu siap menjadi istri saya, kita jalani. Namun jika tidak, bertahanlah minimal 1 Tahun." Ujar Lelaki itu dingin.
Aiza terdiam terpaku mendengar ucapan lelaki itu padanya. Ada rasa sakit di hatinya yang tidak bisa dia ungkapkan.
Beginikah pernikahannya? Dia hanya ingin menikah sekali seumur hidupnya!
Unfold
[Nanti pas aku pulang dari kantor, kita liburan sekeluarga ya sayang]
Setelah drama alay yang dipertunjukan oleh Naufal pagi tadi, akhirnya suaminya berangkat juga ke kantor meski dalam keadaan yang kurang stabil.
Awalnya, Aiza tak mengizinkan Naufal untuk bekerja namun Naufal tetap bersikeras untuk bekerja, katanya sih ada meetin……
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Waiting for the first comment……