Gadis Sejuta Dollar
Share:

Gadis Sejuta Dollar

READING AGE 18+

Snow Sparkle Romance

0 read

“Albin, ayo nikah sama aku. Aku harus punya anak.” Jovan meraih tanganku yang gemetar. Aku sangat terkejut dengan apa yang baru saja kudengar.
“A-apa? Ta-tapi ...” Kata-kataku tergagap. Dia adalah lelaki paling kuinginkan di hidupku. Semua ini begitu mengejutkan. Ini pasti hanya mimpi. Aku menelan ludah membasahi tenggorokan yang tiba-tiba terasa kering.
“Jangan khawatir, aku cuma mau punya anak. No seks.” Jovan menatapku dengan mata penuh permohonan. Kata-kata yang dia ucapkan kian membuatku lemas. Aku menginginkannya siang dan malam, t-tapi ... apa dia bilang? No seks? s**t!
“Tapi, Jo. Gimana mau punya anak tanpa seks? Kamu pikir aku sapi? Disuntik doang bisa punya anak?” Aku menatap mata Jovan penuh rasa tidak percaya, “Kampret banget nih orang!” Aku menggerutu di dalam hati.
Jovan tertawa ketika mendengar kata-kataku. Dia tertawa hingga deretan giginya yang putih dan rapi terlihat jelas. “Ya, Lord. Ganteng banget ini anak. Sumpah!”
“Kamu mau nikah sama aku, kan? Kita nikah sampai anak kita lahir.”
“Parah kamu, Jo. Beneran aku mau kamu jadiin sapi. Sekalian aja, perah s**u gue!” Aku marah.
“Susumu buat anak kita nanti,” sahut Jovan tenang, “Segini cukup?” Dia menyerahkan cek padaku, “Cek ini bisa dicairkan kalau kamu bersedia menikah sama aku.”
***
Namaku Albin. Hanya Albin. Itu kata kedua orang tua angkatku.
Aku ditemukan dalam kardus yang diletakkan diam-diam ke dalam bak mobil pick up pengangkut karet di sebuah pasar. Nama itu tertulis pada secarik kertas di sisiku yang entah berumur berapa hari.
Malang nasibku? Aku tertawa miris saat mengingat kenyataan ini. Semua itu belum seberapa dengan perjalanan yang harus kutempuh selama ini.

Unfold

Tags: billionaireHEgoodgirlbxgkickingcity
Latest Updated
BAB 6 MANAGER HAVANA CLUB

Uang yang kuberikan tadi, dikumpulkan Albin di atas meja. Uang itu jatuh berhamburan ke lantai saat gelas yang dipakainya untuk menindih uang itu terjatuh terkena tangannya.

Aku memeluk Albin dengan erat, dagunya tepat betopang di pundakku. Kuhirup aroma harum dari rambutnya. Sesuatu yang hangat lembut dan kenyal menempel di dadaku. K……

Comment

    Navigate with selected cookies

    Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.

    If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.