Bukan Teman Tapi Sekamar?
Share:

Bukan Teman Tapi Sekamar?

READING AGE 18+

LianaAdrawi Romance

0 read

BUKAN TEMAN TAPI SEKAMAR!
Konten Dewasa 18+ Harap bijak dalam memilih bahan bacaan!

“Apa sih di dunia ini yang tidak bisa kubeli dengan uang?” kata Amanda, gadis berusia 25 tahun anak crazy rich jakarta yang memiliki stasiun televisi lokal. Dengan percaya dirinya ia bilang hal ini pada sahabatnya yang sesama orang kaya juga.

“Hoaaahh! Gue suka gaya loe!” Mereka berdua tersenyum senang setelah membeli harga diri seorang pelayan dengan uang.
Apapun yang Amanda inginkan bisa dia dapatkan dengan mudah tinggal menjentikan jari dan menggesek kartu berwarna hitam saja, semua beres!

Hari bahagia Amanda berubah saat dia menyetujui persyaratan dari ayahnya untuk mendapatkan sesuatu. Amanda tiba-tiba pingsan dan ketika ia sudah bangun, gadis ini mendapati dirinya ada di sebuah kasur, tidur bersama seorang pria yang sama sekali tidak ia kenal.
Apa yang telah mereka lakukan semalam dan sekarang dia sedang ada di mana?
Amanda berakhir di pulau terpencil bersama seorang pria bernama Senja yang memiliki sikap dingin. Mereka berdua harus berakhir satu rumah, menyelesaikan misi dalam reality show yang diadakan sebuah stasiun televisi demi mendapatkan tujuan yang berbeda.
Sayang, jalan tak selamanya mulus. Bumi dan langit seolah bersatu untuk menjatuhkan keduanya. Senja menjadi setengah gila karena mengurus Amanda yang tidak memiliki keahlian apa pun. Sementara Amanda frustasi karena sikap judes Senja dan ingin menyerah sejak hari pertama. Hidup satu rumah dengan orang yang berbeda 180’ membuat hidup mereka seperti di neraka.
Benarkah demikian?

Unfold

Tags: billionairearranged marriagedramacomedybxgicysmall townenemies to loversfirst loveroommates
Latest Updated
Akhir Berpisah

Warning, adegan dewasa. Punten yang dibawah umur jangan ke sini!

*

“Senja geli, ih!” Manda merasa bulu kuduknya jadi berdiri semua dan kegelian saat embusan napas Senja mengenai ke ceruk lehernya. Pria itu mungkin sangat gemas dan sekaligus melepas rasa rindunya, mencumbu ceruk leher Manda berkali-kali tanpa henti.

“Aku ……

Comment

    Navigate with selected cookies

    Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.

    If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.