The Eyes: Cinta Sang Matahari untuk Qiana
Share:

The Eyes: Cinta Sang Matahari untuk Qiana

READING AGE 16+

October summer Romance

0 read

Apa yang lebih menyedihkan dari kehilangan penglihatan, ditinggal oleh calon mempelai pria di hari pernikahan dan dinikahi oleh lelaki asing yang tidak dikenal sama sekali?
Sedih.
Kecewa.
Marah dan … merasa tak berguna.
Itulah yang dirasakan oleh Qiana Alisha, seorang manajer butik yang sedang menjajaki dunia kepenulisan. Mimpinya menjadi penulis dan menikah dengan sang pujaan hati harus kandas karena kecelakaan yang mengakibatkan matanya buta. Hidupnya menjadi kelam dan tak punya tujuan. Qiana merasa dirinya tak berguna karena hidupnya sudah cacat dan ia harus mengandalkan bantuan orang lain, tak bisa mandiri seperti biasanya. Kelam hidupnya ditambah sosok suami yang tak ia kenal sama sekali. Lelaki itu menikahinya begitu saja saat tahu jika sang mempelai pria tidak hadir.
Akankah sosok lelaki yang baru datang di kehidupan Qiana mampu membawa cahaya menghapus kelamnya hidup yang Qia rasakan? Atau justru sosok itu menambah hitam dan pahitnya kisah cinta Qiana Alisha?
“Apa lagi yang kamu harapkan dari perempuan seperti aku, Mas? Lelaki yang aku cintai saja meninggalkan aku, lalu kenapa kamu malah menikahi perempuan buta ini?”
“Mungkin itulah yang dinamakan jodoh. Kalau kamu tanya kenapa, aku juga gak tahu jawabannya.” Ia merasa menjadi orang munafik dengan ucapannya tadi.
Setelah beberapa saat, tangis Qia pun mereda. Bhanu merenggangkan pelukannya dan menghapus air mata di wajah istrinya dengan tangannya.
“Tolong jangan menangis lagi. Semua ujian yang Allah berikan itu pasti karena Allah tahu kamu itu kuat.”
Qia masih terdiam dan tak menolak ketika tangan lelaki itu membersihkan air mata di wajahnya.
“Kamu tahu arti dari namaku?” tanya lelaki itu.
Qia menggelengkan kepalanya dengan pelan.
“Bhanu itu artinya matahari. Aku rasa, Allah mengirimkan aku di hidup kamu untuk memberikan cahaya dan kehangatan di tengah kegelapan yang kamu rasakan.”
Entah kenapa, ia merasa jijik sendiri dengan kalimat yang baru saja ia ucapkan.
Munafik.

Unfold

Tags: familyHEdramadetective
Latest Updated
58. Birthday(3)

Bhanu Pov

Aku memeluk tubuh mungilnya dan ia pun membalas. Tiba-tiba saja air mataku jatuh menetes.

“Kak?”

“Sebentar saja,” pintaku lagi dengan suara serak.

“Kak Bhanu kenapa? Kok nangis?” tanyanya dengan nada khawatir sambil membuat jarak diantara kami berdua.

Kulihat bola matanya yang jernih menatap ke ……

Comment

    Navigate with selected cookies

    Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.

    If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.