Rujuk
Ini tentang seorang gadis bernama Moza Rella. Mungkin sebagian orang yang mendengar namanya, akan langsung ternganga karena teringat akan sebuah nama keju.
Moza hanya tertawa jika ada orang yang menanyakan namanya, begitu dia menjawab, dan mereka langsung membulatkan mata. Memang aneh terdengar di telinga. Tapi Moza bangga dengan nama itu. Sehingga, setiap berkenalan dengan seseorang, atau saat ada orang yang menanyakan siapa namanya, maka dengan percaya diri dia akan menyebutkan nama lengkapnya. Moza Rella.
Begitu pun saat beberapa tahun lalu, tepatnya saat seorang lelaki menyebutkan namanya di depan penghulu. Jelas sekali jika lelaki itu seolah enggan menyebutkan nama lengkapnya. Karena ia menyebutnya secara terputus, dengan jeda beberapa waktu. Kala itu, Moza hanya bisa menghela napas. Meski pada akhirnya kata sah pun terlontar dari beberapa mulut yang menghadiri acara pernikahannya.
Sakha Rahardian, lelaki yang hanya singgah sebentar dalam kehidupan seorang Moza Rella. Tak banyak menorehkan kenangan hingga setelah delapan tahun lamanya tak bersua, tepatnya semenjak perpisahan diantara mereka berdua, Moza pun telah melupakannya. Bahkan memori otaknya juga kesulitan sekalipun hanya mengenali wajah lelaki itu.
Pepatah mengatakan jika dunia tak selebar daun kelor memang nyata adanya. Dan sekarang Moza dan Sakha harus dipertemukan kembali dalam situasi yang berbeda.
"Kau telah banyak berubah, Moz!" ucap Sakha di suatu pertemuan tak disangka.
Wanita itu hanya tersenyum kecil. "Justru kau lah yang telah banyak berubah, Mas. Buktinya, aku saja tak mengenalimu tadi. Sayangnya, kenapa aku masih saja mengingat namamu," jawab Moza asal lalu ia terkekeh.
Dalam hati menyesali, sebuah nama yang tak pernah terhapus dari ingatan seorang Moza selama delapan tahun ini.
Unfold
"Bukan seperti itu, Manda sayang. Yang aku tahu, Mia sama mantannya itu rebutan hak asuh anak. Entahlah aku nggak paham dan tidak mau ikut campur juga dalam masalah pribadi orang lain."
"Baguslah jika demikian. Kak Cakra juga harus bisa membatasi diri. Bukannya apa-apa. Hanya saja lebih baik untuk tidak terlalu akrab dengan sekretar……
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Waiting for the first comment……