Dendam Masa Lalu
Aina Larasati : Hidupku di masalalu sangat jauh dari kata bahagia. Dan sekarang, saat aku ingin memetik sebuah kebahagiaan harus dengan cara kesakitan seperti ini? Oh Tuhan, mengapa aku merasa hidupku ini sangat tidak adil? Apa aku tak pantas untuk bahagia? Aku hanya ingin merasakan kebahagiaan yang luar biasa bersama keluarga kecilku tanpa ada yang menyakiti.
Angga Atmaja : Aku berusaha sebaik mungkin untuk memberikan kebahagiaan yang luar biasa untuk Aina. Aina adalah hidupku, duniaku dan juga nyawaku. Rasanya, hidup ini hampa dan gelap ketika mengetahui bahwa istri yang sangat kucintai telah di sakiti oleh manusia-manusia durjana. Janjiku adalah membahagiakannya seumur hidupku tanpa pernah punya niat untuk membuatnya menangis atau kecewa.
Vian Wijaya : Aku tak pernah terima Ainaku direbut oleh lelaki lain. Akan kupastikan hidup mereka menderita.
Sabrina Aulia : Aku mencintai Angga hingga terobsesi untuk mendapatkannya dengan cara apapun. Aku tak pernah terima melihat wanita lain yang hidup bersamanya karena hanya akulah satu-satunya wanita yang pantas bersanding dengannya.
Unfold
Kegiatan mengobrol sebelum tidur itu akhirnya berakhir juga. Si kembar benar-benar menghormati dan menghargai keputusan Aina untuk tetap sendiri. Sebab, memang untuk saat ini yang terlintas di dalam pikirannya itu bukan untuk kembali tapi bagaimana caranya bisa menjadi orang tua yang baik untuk kedua anaknya. Dia pun memikirkan bagaimana caranya……
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Waiting for the first comment……