Lakukan Perlahan
Warning! Cerita ini mengandung konten dewasa. Jika anda belum berumur lebih dari 18+ harap menyingkir!
“Sial! Kenapa aku terjebak dengan banyak pria sialan yang pernah tidur denganku?” ujar Seila sambil meremas ujung roknya.
“Pilih aku atau dia Seila?” ujar Aksara– mantan kekasih sekaligus cinta pertamanya.
Sungguh Seila tidak ingin memilih keduanya, yang sebelah kanan adalah cinta pertama yang mengukirkan luka paling pertama. Sedangkan pria yang di sebelah kiri adalah si penyembuh luka tapi memberikan luka yang baru.
Seila sendiri bingung sebetulnya rindu dan cinta itu apa?
Sungguh, bila Seila harus ditanyakan soal itu, dia tak akan pernah bisa menjawab. Rindu dan Cinta terlalu rumit untuknya, hingga dia harus mengingat kembali apa yang telah terjadi belakangan ini. Peristiwa dia hampir diperkosa menjadi awal pertemuan dia bersama Aksara. Kejadian ditinggalkan ke luar negeri menjadi akhir untuk kebersamaan mereka dan kebersamaan baru dengan Angga.
Tidak ada yang tahu. Benar, tidak ada yang tahu jalan hidup bakal seperti apa. Ini takdir.
Takdir yang membuat Seila mendapat kebahagiaan lalu terperosok jatuh dan sulit untuk bangkit. Berusaha melupakan tetapi tidak bisa melupakan. Berusaha untuk bangkit tapi sulit.
Bagaimana ia melewati masa-masa sulit itu?
Apa bisa dia hidup dengan tenang?
Unfold
Aksara kembali merangkak di atas Seila saat dia sudah menjatuhkan sang istri di atas kasur. Dasar kelakuan ini cowok m***m, tidak cukup tapi malah minta nagih. Seila terkekeh melihat wajah m***m Aksara, begitu menggemaskan bak anak kecil.
Tangan pria itu langsung melucuti pakaian sang istri.
“Ahhh ....” Seila terpekik lemah s……
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Waiting for the first comment……