Love at 40

Netganno Romance

Ya Tuhan tolong bukakan pintu hati Lutfi, tolong agar dia bisa memaafkan aku karena pulang terlambat. TolongTuhan..... Jangan biarkan dia mengamuk dan memukulku lagi. Aku tidak sengaja pulang terlambat, aku hanya lupa waktu karena bertemu sahabat masa kecilku. " Itu doa yang berulang kali diucapkan Anita ketika ia membuka pintu kamar dan melihat Lutfi suaminya sudah menunggu dengan mata merah menyala. Tidak ada maaf baginya . Lutfi langsung berjalan mendekatinya, menamparnya, merobek bajunya dan mendorongnya dengan kasar ke meja kerjanya. Anita jatuh telungkup dan belum sempat ia berdiri tegak , Lutfi sudah ada dibelakangnya dia kembali mendorong bahu Anita lalu mengangkat rok Anita dan mulai memasuki Anita dari belakang. Anita menjerit kesakitan,. Lutfi sama sekali tidak peduli, dia semakin kuat mendorong Anita , meja kerjanya berbunyi kencang seiring dengan hentakan Lutfi yang berulang. Hati Anita dan harga dirinya sebagai seorang istri hancur lebur

Kejadian itu membuat Anita memutuskan untuk lari dari Lutfi yang posesif, cemburuan dan kejam. Meskipun keputusan itu membuat Anita harus meninggalkan Catherine, anak semata wayangnya yang sangat dia sayangi. Anita harus berjuang untuk menemukan kembali harga diri dan cintanya. . Biasakah Anita meninggalkan status sebagai istri Lutfi seorang CEO perusahaan besar yang kaya, sukses dan berkuasa? Sanggupkah Anita merubah hidupnya sebagai seorang Nyonya yang dipenuhi materi tapi hidup bagai burung dalam sangkar emas dan bisakah Anita bertahan hidup tanpa ada harta dan ketrampilan kerja. Sanggupkah Dia?
Dan Ketika Anita berhasil melepaskan jati dirinya sebagai seorang Nyonya menjadi seorang Nanny dan ketika Anita berhasil menemukan kebahagiaannya , ternyata masih ada belenggu-belenggu yang mengikatnya. Apakah Anita harus melepaskan kebahagiaannya atau Anita harus kembali ke dalam sangkar emasnya?
Temukan jawaban nya dalam romansa penuh cinta dan perjuangan seorang wanita menjelang usia 40 tahun.

COVER By : nadtan / Nadya Tan Mulya
Picture From : Canva

.

Unfold