Nikah Kontrak Dengan Pak Bos
Share:

Nikah Kontrak Dengan Pak Bos

READING AGE 18+

myAmymy Romance

0 read

Rumaisyah tanpa sengaja menghabiskan malam dengan bosnya sendiri karena pria itu mabuk. Setelah malam panas itu, Rumaisyah dibuat canggung karena sang Bos terlihat melupakan kejadian satu malam dengannya. Hal itu membuat Rumaisyah berniat pergi jauh dari Bosnya itu. Namun kemudian, Rumaisyah mendapati dirinya hamil dan ia sadar tak mungkin meminta pertanggungjawaban dari Bosnya itu karena bagaimanapun, bosnya adalah kekasih sahabatnya. Sayangnya, dalam pelariannya itu, Rumaisyah mengalami kecelakaan. Karena hal itu membuat kehamilannya terbongkar oleh Sarah, sahabat baiknya. Tak mau menghancurkan kehidupan sahabatnya, Rumaisyah memilih berpura-pura lupa ingatan demi menutupi siapa ayah bayi yang dikandungnya. Apakah rahasia Rumaisyah akan terbongkar? Bagaimana nasib Rumaisyah selanjutnya di saat dia harus memilih antara sahabat dan masa depan anaknya? ***"Tidak, a-aku tak tahu siapa ayah anak ini, bukan dia, sungguh, bukan dia!" Rumaisyah menangis, jantungnya berdebar begitu cepat, ia tak mau menghancurkan hidup orang lain yang mencintainya, dan yang tidak mencintainya. "Syah, coba ingat-ingat, siapa laki-laki yang mengambil kehormatanmu malam itu?" tanya Sarah, ia pun begitu cemas, ia harap dugaannya salah. "Katakan Rumaisyah, jangan buat Sarah salah paham padaku, katakan pacarmu yang melakukannya, bukan?" Sultan menahan emosinya, ia tak mau kehilangan Sarah, kekasih yang amat dicintainya, ia yakin bukan dirinya pelakunya. "Rumaisyah?" Sarah menatap sendu sahabatnya. Rumaisyah menunduk, ada kecemasan, ketakutan bercampur jadi satu. Gadis itu menangis. "A-aku, aku benar-benar tak ingat apapun."

Unfold

Tags: contract marriageone-night standfamilyHEheir/heiressdramasweetoffice/work placeliesfriends with benefitsassistant
Latest Updated
Ekstra Part 2 (Final)

Di rumah sakit, Sultan langsung membawa Rumaisyah ke ruang dokter spesialis kandungan. Ia sudah membuat janji tadi.

"Aku gak mau Mas," ucap Rumaisyah, ia terus menangis.

"Sabar ya Ibu, kita lakukan pemeriksaan dulu," bujuk dokter.

Dengan arahan dokter dan suster, Rumaisyah menurut, ia membiarkan dokter m……

Comment

    Navigate with selected cookies

    Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.

    If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.