Destiny's Kiss
Pengkhianatan dari orang yang ia cintai telah mengirim Allura pada kematian. Tunangan yang ia pikir tulus padanya, ternyata tidak lebih dari lelaki keji yang tidak memiliki perasaan apapun padanya.
Allura mengingat ucapan tunangannya, bahwa wanita menjijikan seperti dirinya tidak akan pernah pantas menjadi istrinya. Hati Allura hancur berkeping-keping. Meski dunia tidak mengharapkannya, ia akan menjalani hidup dengan bahagia karena ada tunangannya yang mencintainya, tapi sayangnya semua hanyalah sandiwara. Tak ada yang benar-benar mencintainya.
Kematian yang tragis dialami oleh Allura membuat dendam mengakar di hatinya. Jika ia memiliki kesempatan kedua untuk hidup lagi, ia akan membalas semua rasa sakit hatinya. Tunangan yang mengkhianatinya. Adik yang mencuri kekasihnya. Ibu tiri yang telah membunuh ibu kandungnya, serta ayah yang mengabaikannya. Ia akan pastikan mereka semua menerima balasan puluhan kali lipat lebih menyakitkan darinya.
Tuhan mendengarkan jerit putus asa Allura. Ia mendapatkan kesempatan kedua untuk hidup. Waktu kembali ke masa lalu, tepat sehari sebelum Allura mendapatkan malapetaka karena terlalu mencintai tunangannya, Pangeran Kelima.
Dalam perjalanan untuk menagih setiap rasa sakit yang ia rasakan dulu, Allura bertemu dengan seorang pria dengan rambut keemasan yang menangkap basah dirinya ketika membuat adiknya termakan jebakannya sendiri. Pria yang pada akhirnya terus meletakan mata terhadapnya.
"Aku memegang rahasiamu. Jadi, bersikap baiklah padaku." Pria berambut keemasan itu tersenyum pada Allura.
Sejak saat itu Allura terus terlibat dengan pria yang tidak lain adalah Putra Mahkota Kerajaan Langit yang turun ke dunia manusia untuk merasakan kehidupan dunia fana. sebagai seorang pangeran kedua Kerajaan Northland Pria yang pada akhirnya perlahan-lahan menyembuhkan hati Allura yang patah. Bisakah Allura kembali percaya pada cinta? Bisakah Allura membiarkan Kennrick memeluk hatinya seutuhnya?
Unfold
Tahun ini cukup berat untuk Allura karena ia kehilangan satu anggota keluarganya lagi. Sang kakek akhirnya menutup mata. Allura sedih, tapi ia mengikhlaskan kepergian kakeknya.
Di sisa umur kakeknya, Allura selalu membawa anak-anaknya untuk mengunjungi pria yang memang sudah tidak muda lagi itu.
Namun, di tahun yang sama juga Allura……
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Waiting for the first comment……