Pelangi di mata Danila
Share:

Pelangi di mata Danila

READING AGE 18+

Moh Agil Setiawan YA&Teenfiction

0 read

Kamu tau kenapa aku dahulu sangat membenci hujan? Karena seringnya ia beriringan dengan petir menyambar yang terkadang menakutkanku, seolah-olah saat itu semesta sedang menghakimiku. Kehidupan yang aku alami di masa lalu telah banyak menghadapi badai yang menghujam kehidupanku, aku dihakimi oleh pikiranku sendiri yang dengan seenaknya menjatuhkanku. Padahal jika kamu tau kedua orang tuaku memberi nama Danila kepadaku bukan untuk merasakan hal itu, Danila diambil dari Bahasa Ibrani yang berarti Allah adalah hakimku, kedua orang tuaku memberikan nama itu supaya aku bisa memaknai bahwa dalam kehidupan yang berhak menghakimi dan menjadi hakim yang adil bagi diri kita adalah Allah selaku Tuhan kita, bukan diri kita sendiri atau bahkan orang lain.

“kadang hidup itu lucu ya? Dia bisa membawamu ke titik terendahmu, dia bisa menempatkanmu ke tempat yang mungkin tak pernah kamu tuju. Dia pernah mematahkan langkahmu, memunculkan payahmu, hingga menguburkan mimpimu. Tapi lihatlah dirimu masih mampu menahan asamu, kadang aneh saja kok kamu masih bisa sekuat itu? Iya, kadang hidup selucu itu. Iya bisa menemukanmu dengan banyak orang membiarkanmu memeluk erat tangis mereka sembari kau menahan perih luka di d**a. Hidup kadang selucu itu, iya bisa menghadirkan pencapaian-pencapaian yang terkadang mampu mengejutkan hatimu, padahal ucapmu tak mampu mencapai itu. Hidup memang terkadang selucu itu, maka nikmatilah hidupmu, kalah dan menangmu dalam hidup sifatnya hanya sementar. Ya Allah aku bersyukur banget bisa berada pada faseku saat ini.” Ujar Danila yang diiringi oleh derasnya air mata yang keluar dari matanya.

Unfold

Tags: self-improvedinspirationalCEOsweetgeniuscampushighschoolfirst lovefriendshipillness
Latest Updated
(END)

                “Ayah sering dapat cerita dari Haikal, katanya dia sering sedih ketika melihat banyak teman-temannya sering di antar jemput oleh Ayah dan Ibunya saat sekolah. Bahkan terkadang Haikal sering nangis saat menceritakan itu kepada Ayah, Ayah merasa kasian dengannya. Di u……

Comment

    Navigate with selected cookies

    Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.

    If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.