Ikhlas Bersamamu
Berharap
Jika kelak, akan ada seseorang yang bisa menerimaku apa adanya tanpa syarat, mencintaiku dengan jujur tanpa tapi, dan menghargaiku tanpa adanya rekayasan.
Tak ada yang lebih dia inginkan, hanya satu kebahagiaannya yaitu melihatku selalu tersenyum, dan ketika aku lelah bahunya menjadi sandaran ku tanpa memperdulikan keburukan ku di Masa lalu.
Ketika kata "Sah" terucap dari bibir itu, aku menjadi tanggung jawabnya, surgaku ada padanya.
Di detik itu juga, aku mencintai suamiku. Berharap pernikahan ini akan membuatku tahu apa arti dari kebahagiaan, tapi tetap saja aku seakan tidak boleh merasakan apa itu kebahagiaan.
Lelaki yang kuharapkan akan membimbingku menuju jannah-Nya. Namun itu, hanya harapan yang bisa kurasakan dimimpiku saja. Berusaha tegar dan sabar seperti Khadijah, ku mohon aku tak sekuat itu. Apa ini memang takdirku? Menjadi istri yang hanya sebagai patung yang tak pernah dihargai bahkan tak pernah diperdulikan. Ya Rabb... Aku berserah diri pada-Mu
Ini aku
Aku yang terus bersabar, bahkan sampai kesabaran itu sendiri merasa lelah dengan kesabaranku...
[Sayyidina Ali bin Abi Thalib]
Unfold
“Aku mencintaimu, Asiyah. Aku sangat mencintaimu. Sungguh sangat mencintaimu, Asiyah.” Adam memejamkan matanya kala mengucapkan kalimat itu berulang kali di dekat telinga istrinya sembari dagunya di sandarkan di puncak kepala Asiyah. Adam sendiri membiarkan satu tangannya di timpa oleh kepala Asiyah. Adam juga mendaratkan sebuah kecupan begitu l……
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Waiting for the first comment……