Sexy Killer
Share:

Sexy Killer

READING AGE 18+

celopurs NewAdult

0 read

AFTER MEN IN THE LOCKER


Instrumental jazz mengalun lembut dari pemutar CD. Seorang perempuan duduk di sofa panjang sambil memejamkan mata. Jari telunjuknya mengetuk-ketuk lembut pada sandaran sofa. Sebelah tangan yang berbeda terletak di paha, dengan segelas bourbon terselip di jari-jarinya.

Kata Papa, Ibu menyukai musik instrumental. Ibu juga suka bourbon. Dulu, sebelum Ibu melepas kehidupan jalangnya dan berkelana dengan Papa. Ibuku sayang. Ibuku yang malang.

Perempuan itu menyungging senyum tipisnya. Kepalanya kini mengangguk-angguk mengikuti irama musik. Ada rasa lega terpancar dari raut wajahnya, juga desahan napasnya. Dia telah menjelajahi kota-kota besar untuk mengejar cinta Ibunya. Dan setelah menemukannya, rasa sakit menusuk dan menyalakan bara amarah dan dendam. Ibu menyambutnya dengan senyum. Penuh cinta dan harapan. Tapi tubuh Ibu melemah dan sebentar lagi napasnya habis. Dia tahu hidup Ibu tak lama lagi. Waktunya semakin tipis untuk mewujudkan keinginan Ibu yang terakhir. Dia harus bergegas atau dia akan kalah.

Dan dia tidak suka kalah.

Dari ketinggian apartemennya, lampu Jakarta bagai jutaan kunang-kunang yang berlomba untuk berkelip. Kunang-kunang. Hh, benarkah dia arwah perempuan yang mati diperkosa? Jika benar, alangkah mulianya hidup setelah mati diperkosa. Menjadi lebih indah dan berguna. Memberi cahaya pada malam-malam yang kelam.

Musik instrumental berhenti. Perempuan itu kini berdiri memandangi kerlap-kerlip lampu yang menggodanya dari balik jendela lebar apartemennya. Mengajaknya untuk bergabung dan memakan malam hingga habis. Senyum tipis kembali tersungging di bibirnya. Dia mendekatkan gelas bourbonnya ke bibir, menyesapnya sedikit, dan bersulang pada langit kelam bertabur cahaya lampu malam.

Jakarta, aku datang!  (*)

__the story after men in the lockers_

Unfold

Tags: bxg
Latest Updated
[96] EPILOG

Pulang, artinya berada di sisi seseorang yang membuat Zea merasa punya rumah. Bukan bangunan megah dengan halaman luas atau pagar tinggi yang membuatnya merasa pulang. Tapi tubuh tegap dengan pelukan hangat yang selalu memberikan rasa nyaman yang menjadi rumah tempatnya selalu ingin kembali.

Di pembaringan dengan kasur tipis dan sempit, m……

Comment

    Navigate with selected cookies

    Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.

    If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.