Garis Tangan Naira
“Kamu bisa ngomong kayak gitu karena kamu nggak tahu rasanya jadi aku, Nai. Coba sekali aja kamu kenal cinta, lalu pas kamu lagi cinta-cintanya, kamu dapat penghinaan dari keluarganya kayak yang aku rasain!” kesal Maya.
“Ya nggak tahu, sih. Tapi kalau dapat kesempatan buat dapetin uang ratusan juta kayak gitu sih, aku pasti bakal ambil uangnya,” gumam Naira.
Naira merasa tertantang karena ucapan salah satu temannya yang baru saja putus dari kekasihnya. Maka dari itu, ia nekat mendekati Cakrawala Aresta, yang merupakan anak dari pemilik perusahaan tempat ia bekerja.
Ia ingin menyelami kehidupan orang kalangan atas, ingin tahu bagaimana respons keluarga Cakra jika putra kebanggaan mereka jatuh hati pada gadis biasa seperti Naira. Berharap mereka akan meminta Naira menjauh dengan memberikan iming-iming nominal yang besar. Namun ternyata, Naira justru terjebak dalam permainan yang ia buat sendiri.
"Saat aku memutuskan buat jatuh cinta sama kamu, maka itu artinya aku akan berjuang untukmu hingga akhir. Aku tidak akan menyerah sampai akhirnya aku akan sampai pada tujuanku." -Cakrawala Aresta-
Unfold
Pagi itu, suasana kantor tidak banyak berubah bagi Naira. Setiap tatapan dan bisik-bisik yang ia terima membuat langkahnya terasa semakin berat. Maya, seperti biasa, berusaha menghiburnya, tetapi rasanya semua itu tidak cukup untuk mengusir rasa sakit yang terus membayangi.
Ketika jam makan siang tiba, Naira memilih untuk tidak berg……
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Waiting for the first comment……