FELORA-Detak Yang Hilang
Share:

FELORA-Detak Yang Hilang

READING AGE 18+

Unaartika Romance

0 read

Bagi Sagara Blue Lais rasanya tak pernah menduga kala Felora Mikanadira mengajak bertemu untuk tiba-tiba mengajaknya menikah, padahal hubungan yang mereka jalani selama ini masih secara diam-diam di belakang keluarga kecuali para saudara Lais yang tahu.

"Ada dua kemungkinan saat menghadap Uncle Halim dan keluarga kita, sambutan baik atau justru ditentang habis-habisan. Kamu siap dengan apa pun reaksi ayahmu? Bagaimana kalau justru kita dipisahkan?"

Felo justru tersenyum manis, membawa binar ketenangan, "aku siap aja sih! Bukan untuk menyerah, melainkan meyakinkan Ayah dan keluarga besar kita kalau hubungan kita berdua layak diterima. Aku juga yakin kalau Ayah dan lainnya pasti mau aku punya pasangan yang baik, yang bisa mengertiku. Sejauh ini, selain Ayah, hanya kamu pemenangnya dalam urusan memahami aku dan kondisiku."


Tangan Sagara naik, mencubit gemas ujung hidung gadisnya, "aku tidak boleh ragu apalagi takut, saat chocolate girl semangat begini!"

Menikah bukan keputusan tiba-tiba atau yang bisa dijalani begitu saja, bukan? Semua perlu terencana dengan baik. Bukan karena Felora tak jadi tujuan akhirnya, atau main-main saja. Justru Sagara kelak ingin memberikan pernikahan terbaik termasuk masa depan yang bahagia bagi Felora.

Kini, kekasihnya sudah menginginkannya.

Sagara dan Felora harus siap menghadapi keluarga mereka, mengungkap hubungan mereka yang tak lagi sekedar sepupu. Terutama menghadapi Halim Benjamin Lais, Ayah dari Felora yang teramat posesif jika menyangkut sang putri kesayangan. Apa Felora dan Sagara bisa mendapatkan restu dari Ayah Halim dan keluarga? Mengapa Felora tiba-tiba memutuskan ingin menikah muda dengan Sagara?

Unfold

Tags: HEheir/heiresssweetbxgchildhood crush
Latest Updated
Cinta Seorang Ayah

Felora diletakan hati-hati ke kamarnya, Amira dan Kaflin juga sempat terkejut dan khawatir.

“Tidur,” beritahu Halim menenangkan orang tuanya.

Kikan langsung menyelimuti Felora, bahkan menghujani wajah putrinya dengan ciuman di kening. Menahan tangisnya, “jangan ulangi, ya Fel. Bunda rasanya tak sanggup mengulangnya……

Comment

    Navigate with selected cookies

    Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.

    If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.