Terpaksa Menikahi Presdir Lumpuh
READING AGE 16+
Hati Yura hancur setelah membaca pesan WA dari Calon Suaminya yang tiba-tiba membatalkan pernikahan mereka di saat ijab kabul akan berlangsung demi bisa menikahi Amira, adiknya Yura.
"Yura, sebelumnya aku minta maaf. Aku mohon kamu mau mengerti perasaanku, sudah lama aku menahannya. Dulu aku datang ke rumah Pamanmu untuk melamar Amira, ternyata Amira sudah punya tunangan, terpaksa aku melamarmu karena tidak ada pilihan lain. Sejak pertunangan Amira batal, 3 bulan yang lalu aku mulai memberanikan diri menghubungi Amira. Ternyata selama ini aku dan Amira saling mencintai. Kami ingin menikah, tapi butuh persetujuan dari kamu. Aku mohon, saat Paman dan Bibi-Mu bertanya, katakan kalau kamu ikhlas aku menikahi Amira. Tolong jangan jadi penghalang dalam hubungan kami."
Hati Yura benar-benar hancur, ia merasa terhina dipermalukan di hari pernikahannya sendiri.
Yura tidak pernah menyangka, tunangan dan adiknya berani bermain api di belakangnya. Bahkan, Malik mengatakan jika Yura adalah penghalang dalam hubungannya dengan Amira.
Nyatanya, Malik sendiri yang datang pada Yura dan melamarnya secara suka rela, bukan karena Yura mengemis cinta padanya. Yura merestui pernikahan Malik dan adiknya karena Yura tidak sudi menikah dengan laki-laki yang tega membuangnya seperti sampah.
Setelah beberapa bulan berlalu, kebenaran pun terungkap. Mantan tunangan Yura menyesal telah menyia-nyiakan Yura, apalagi setelah melihat perubahan Yura yang dulu cupu, kini menjadi wanita cantik dan elegan.
Sedikit demi sedikit kebenaran tentang jati diri Yura mulai terungkap, menyisakan penyesalan yang mendalam di hati presdir karena pernah menghancurkan hidup Yura di masa lalu. Sang Presdir memanjakan Yura agar tidak meninggalkannya saat kebenaran terungkap.
Siapakah dalang sebenarnya yang sudah melenyapkan kedua orang tua Yura, apakah benar Sang Presdir, atau ada orang lain?
Cerita penuh dengan dengan plot twist yang susah ditebak.
Unfold
Pagi-pagi sekali Yura pergi ke kamar mandi belakang, hanya ada 1 kamar mandi di rumah Hadi. Yura ingin segera pergi ke kantor karena tidak ingin bertatap muka dengan semua penghuni rumah ini.
Begitu tiba di depan kamar mandi, hati dan mata Yura kembali dibuat pilu saat melihat
Amira tersenyum riang bergelayut mesra di lengan Malik……
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Waiting for the first comment……