Heroes of The Dead
Seseorang ingin menghabisinya. Sebuah tabrakan dari belakang—terlalu cepat untuk dihindari, terlalu tepat untuk dibilang kecelakaan. Mobilnya terjun ke jurang. Gelap. Sunyi. Dan saat dia terbangun, dunia tak lagi sama.
Matanya rusak parah. Tapi mereka memberinya mata baru—mata dari seorang pendonor yang tak dikenal. Sejak itu, dia bisa melihat hal-hal yang seharusnya tak terlihat. Bayangan berbisik dari balik cermin. Sosok pucat duduk di pojok ruangan sambil menangis tanpa suara. Makhluk-makhluk yang menempel di tubuh orang-orang, menatapnya seolah tahu dia bisa melihat mereka.
Ketakutan jadi rutinitas. Tidur tak lagi membawa istirahat. Setiap malam adalah mimpi buruk yang menolak padam.
Sekarang hidupnya cuma punya satu tujuan: menemukan siapa yang mencoba membunuhnya, dan lebih penting lagi—siapa yang telah memberinya mata ini. Karena mata itu tak hanya melihat kegelapan. Mereka mengundangnya.
Unfold
“Hoam ....” Emran membuka lebar-lebar mulutnya sambil berjalan menyusuri koridor rumah sakit yang sudah sepi.
“Ini rumah sakit besar juga....”
Rumah sakit tempat Emran bekerja, memang tergolong rumah sakit besar di kawasan ibukota. Bagian depannya saja punya 10 lantai. Sedang mendekati area belakang, rumah sakit ini dib……
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Waiting for the first comment……