Dalam Kegelapan dan Cahaya, Aku Mencintaimu
READING AGE 16+
"Liang Ning, seorang Iblis dilarang untuk mencintai manusia. Aku sudah melanggar perjanjian antara kaumku dan kaummu. Aku tidak mungkin melanggar satu larangan lagi untuk sesuatu yang kau sebut cinta." ucapnya dengan tenang, namun sorot matanya sendu. Liang Ning yang merasakan emosi Asta dalam dirinya tidak akan menyerah begitu saja. "Aku tahu. Namun kau tidak bisa menipuku, Asta. Kau sudah lama tinggal dalam tubuhku. Jiwaku dan jiwamu adalah satu. Apa yang kau rasakan, aku juga merasakannya. Kau tidak bisa membohongi diri sendiri, Asta. Kau mencintai Zhao Wei, begitupula aku. Aku tidak keberatan hidup seperti ini selamanya. Kau temanku, dan aku menolak untuk kehilanganmu." tegas Liang Ning. "Tapi aku tidak bisa membahayakan mu. untuk pertama kalinya dalam keberadaanku, aku memiliki seorang teman. Kau mengajarkanku memahami setiap emosi yang aku dapatkan di dunia ini. Dan hanya kau satu-satunya yang tidak ingin kutemui di Neraka. aku peduli padamu Liang Ning. Pikirkanlah Zhao Wei. Dia lebih baik hidup denganmu. Jika itu kamu, aku tidak akan menyesal untuk meninggalkanmu." Air mata berlinang di kedua mata Liang Ning. Tidak pernah menyangka bahwa perpisahan ini sangat menyakitkan. Jika perpisahan ini terjadi beberapa bulan yang lalu, mungkin Liang Ning akan bahagia. Tapi perpisahan ini terjadi setelah ia mengenal dan memahami Asta. Dia membenci perpisahan ini. "Jangan bersedih, Liang Ning. Aku akan selalu mengawasi mu dari Neraka. Meskipun begitu, aku tidak ingin bertemu denganmu di sana. berjanjilah bahwa kau tidak akan pergi ke Neraka setelah kematian mu. Hanya itu yang kuinginkan darimu." Dalam satu tarikan nafas, Asta mengerahkan kekuatannya untuk menghancurkan dirinya sendiri. Mengabaikan teriakan kesakitan dan kepiluan Liang Ning dalam pikirannya. Untuk pertama kalinya, Asta tidak menyesal untuk mengakhiri keberadaannya.
Unfold
Asta merasakan ketegangan yang mulai membara di antara mereka. Dalam pikirannya, ia merencanakan langkah selanjutnya—bagaimana mengelabuhi Zhao Wei sambil mengumpulkan lebih banyak informasi tentang kebencian tersembunyi sang jenderal terhadap Liang Zhen.
“Bagaimana jika kita mulai dengan yang sederhana? Mari kita bicarakan k……
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Waiting for the first comment……