Kau Tercipta Memang Untukku
Seorang pemuda lugu yang sejak lahir tanpa di tungguin sang bapak, hanya mengenyam pendidikan SD gak sampai lulus. Namun setelah menikah dengan gadis cantik yang ditemukannya sedang menangisi kedua orang tuanya yang meninggal secara tragis.
menjadi pengusaha sukses. Berkat Ayah Bimbingan ayah angkat sang istri
Bayi mungil yang lahir bersamaan dengan ditinggalkannya sang bapak, seakan ikut merasakan derita yang dialami oleh orang tuanya, air mata menetes mengalir di pipi yang merah merona, tak ada suara, tak ada tangis dari si jabang bayi mungil itu.
Kisah memilukan ini tak pernah hilang dan selalu berulang muncul saat-saat tertentu.
"Maaaaaak, emak inget sama bapak ea..?!" sambil merangkul dengan penuh kasih sayang si Joko bertanya kepada mak Ijah, walaupun ia tau pasti jawabnya.
"sudalah mak relakan bapak. dia pasti sudah bahagia kok disisi Tuhan. adikkan sudah gede dan bisa merawat emak, merawat sawah, kebun dan semua peninggalan bapak. Adik juga sudah bisa seperti org desa lainnya". Hibur si Jo kepada emaknya, walau usia sudah 25 thn, namun cara berpikirnya seperti anak-anak.
"Ini hari pernikahan Ummi sudah ke 179 hari"
"Kenapa sayank, ada sesuatu yang mengganjal?, atau suamimu kasar padamu? apa dia telah mengecewakanmu?". Tanya Mama perlahan hampir tak terdengar.
"Enggak Ma, mas Jo, terlalu sayank sama Ummi".
"Terus.?!".
"Sampai detik ini Ummi". Dia menghentikan dan tak melanjutkan kata-katanya.
"Jo. Kamu punya kunci, dan Ummi yang membawa almarinya. Kamu harus sering membuka lemari itu, supaya apa yang tersimpan di dalamnya dapat kamu nikmati bersama". Lanjutnya.
"Dalam almari itu , ada simpanan kasih, kemesraan, ketulusan, semangat, senyum, kesetiaan, kehangatan kebahagiaan, dan masih banyak hal tak terduga yang akan kalian rasakan berdua". Lanjutnya..
"Dulu, saat Mama menikah. Dan malam itu jg, Mama mengijinkan Papamu untuk".. Saat Mama menceritakan kenangannya, Ummi sedikit agak malu mendengarnya. Itulah sebabnya dia berdiri dan ingin meninggalkan mereka berdua. Agar Mama dapat bercerita dan suaminya bisa mendengar. Ummi tau bahwa Mama sedang memberikan nasehat kepada suaminya lewat cerita.
"Ummi, disini saja. Jangan pergi". Pinta Mama.
"Kami berdua terbiasa berbicara terbuka dan apa adanya. Apalagi sekarang ini Ummi telah menjadi Bagian dari keluarga ini". Lanjutnya, sambil memegang tangan Ummi.
Mamapun melanjutkan kisahnya.
"Seperti habis mandi, begitulah mama menyiapkan dan merelakan diri, agar Papamu, Membuk
Unfold
Sore itu, mendung tebal. Gerimis sejak beberapa hari ini tiada berhenti, Sugeng keluar dari mobil membawa barang banyak, hingga harus dua kali bolak-balik.
Atun hanya memandangi dari teras, tempatnya duduk.
"Selamat sore sayang," sapa Sugeng kepada sang istri, sambil menyodorkan bungkusan, kemudian mengecup kening sang istri.
……
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Waiting for the first comment……