DENTA
"Ketika tahta bukan lagi alasan untuk kita bersama."
Denta Kalla Nayyira gadis yang menganggap cinta adalah drama. Setelah terbangun dari koma, dia tidak ingin lagi percaya pada cinta yang baik dan tulus.
Alur kehidupan Denta berubah, ketika takdir membuatnya harus pindah sekolah dan masuk ke kelas yang di huni cowok-cowok tampan yang kemudian menjadi sahabat-sahabatnya.
Kehidupannya bertambah rumit ketika bertemu Aryan Balqi Mahaprana--ketua suku di kelasnya. Buaya kelas kakap dengan pacar dimana-mana.
Sampai dia benar-benar kembali datang. Pemuda dari masa lalunya. Gasta Nismara Alvredo--siswa pemegang tahta tertinggi di SMA Dharma Wijaya. The king senior high school. Pemuda yang pernah menjadi penyembuh luka sekaligus penambah luka di waktu yang bersamaan.
"Mungkin, Tuhan sengaja membiarkan satu di antara kita pergi untuk kembali. Karena Tuhan ingin kita tau, jika kita di ciptakan untuk bersama."
Awal pemuda itu mendekat, Denta mencoba menutup hati dan matanya, tidak ingin jatuh kembali pada sosok Gasta. Namun, saat mengetahui fakta yang ada Denta mulai menyesali, mengapa saat itu dia memilih pergi. Tidak sampai di sana saja, semua kisah itu berhenti. Denta harus di hadapkan kembali dengan tiga pemuda lainnya, di waktu yang bersamaan. Karrel Davian Andara—bosgeng utama SMA Cendrawasih yang di sebut-sebut pernah memiliki kisah dengannya dulu. Lalu Satriya Arega Milano—cowok IPS 1 yang bertemu dengannya karna kesalahpahaman. Belum lagi, Arga Pramudya Alaska—bule tampan yang tidak lain bukan adalah sahabat kecilnya. Jika orang lain melihat, mungkin mereka menganggap Denta memiliki kehidupan sesempurna itu. Wajah yang cantik dengan tinggi tubuh ideal. Sifat pemberani. Sahabat-sahabat cowok yang tampan dan selalu melindunginya, belum lagi tiga sahabat ceweknya dari sekolah lama yang selalu ada di sisinya. Padahal, dunia Denta tidak berjalan semulus itu. Karena di tengah kisahnya, dia harus di hadapkan pada sebuah penghianatan besar dari salah satu temannya.
Unfold
Denta terlihat duduk di kursi depan stand bazar kelasnya, sibuk mempoles wajahnya dengan secantik-cantiknya. Di tangan kirinya, sudah memegang cermin kaca, yang baru dibelinya beberapa pekan yang lalu. Sementara tangan kanannya, sibuk dengan brush dan menabur wajahnya dengan bedak juga blush on, supaya tidak pucat. Tidak……
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Waiting for the first comment……