Pemilik Setangkai Bunga
READING AGE 16+
“Jika mengerti arti syar’i dalam Islam, maka kau tak akan meletakkan bunga di atas meja kerjaku. Jangan samakan aku dengan sembarang pria. Jaga sopan santunmu.”
Setangkai bunga yang seharusnya memberikan kesan keindahan, keramahan, juga penghormatan, malah mendatangkan sakit hati dan trauma.
Bermaksud memberi kesan baik di awal pertemuan, tetapi justru disalahpahami dan direndahkan.
Tuduhan Khalid menorehkan luka di hati Ayesha sehingga ia enggan berurusan lagi dengannya. Rasa bersalah Khalid setelah menyadari kesalahpahamannya membuatnya membujuk Ayesha agar bersedia mengajar kembali dan mendekatinya menggunakan segala hal yang cukup sulit ditolak Ayesha.
Terlebih ketika ia menyadari bahwa ada perasaan lain tumbuh di hatinya dan memandang Ayesha sebagai sosok yang pantas untuk menjadi pendamping hidup.
Perjuangannya belum usai, Khalid dihadapkan dengan pria lain yang berusaha mendekati Ayesha. Tidak ada kata menyerah sebelum Ayesha memaafkan dirinya dan mau menerima kehadirannya.
Unfold
Karena begitu bahagia, Embun sampai tidak sadar kalau ponsel yang diselipkan pada kantungan ransel kecilnya terjatuh dan menyudut di lantai tangga wudhu.
“Kak Aza dan Kak Bening pasti belum pernah melihat Musholla seindah ini.” Embun masih mengedarkan matanya melihat sekeliling Musholla bergaya Mesir modern. “Oh, iya. Ambil wudhu dulu! ……
Waiting for the first comment……