The Series Of Gaishan
Diminta juga kartu identitasnya?
Gaishan mencebik, dia mengeluarkan dompetnya dari saku depan.
Fathiyah mengarahkan cahaya ke arah dompet itu. Wah! Merah-merah semua isi dompet. Kayaknya memang bukan begal ini. Batin Fathiyah.
Gaishan memperlihatkan sim card mobil ke arah Fathiyah. "Bisa lihat, kan? Wajah di dalam gambar ini sama seperti wajah di depan kamu."
Fathiyah melihat gambar itu, "Sama."
Gaishan mengangguk puas.
Dia hendak meletakan kembali sim cardnya ke dalam dompet.
"Cuma hanya di dalam foto ini editan."
"Editan apaan? Jelas asli! Ini saya." Gaishan tidak terima baik.
"Lubang hidung di dalam sim itu kecil, sedangkan yang asli besar."
Gaishan, "...." harus tahan iman, harus tahan emosi, harus tahan pukulan. Ingat Gaishan, laki-laki Nabhan tidak memukuli perempuan.
Unfold
"Jadi, untuk tiga hari ini Gaishan dan Fathi tinggal bareng Babe dan Nyak dulu. Tau kan tradisi kite? itu, Babe kan tadi udah jelasin," ujar Nasir.
"Iya, Be. Gaishan ngerti kok." Gaishan mengangguk mengerti atas penjelasan Nasir bahwa setelah menikah, untuk tiga hari pertama, mempelai harus tinggal di rumah orangtua si istri.……
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Waiting for the first comment……