Romantisme Ala Islami Tanpa Pacaran
Semacam ada kata seperti ini. 'Orang baik akan mendapatkan orang baik pula di saat dia sedang kesusahan.’ Kata inilah yang kini menghampiri Syaidha. Saat dia dan sang anak luntang lantung di jalanan tanpa arahh dan tujuan. Kehujanan pula, tetapi orang baik telah menolong Syaidha dengan menawarkan tempat tinggal dan juga pekerjaan. Lagi-lagi Syaidha mendapatkan seorang majikan yang berjenis laki-laki, lajang pula. Hal ini membuat perempuan itu tidak ingin merasakan sakit yang kedua kalinya. Namun, saat bekerja dengan majikan yang baru. Dia merasakan kalau sang majikan sangat perhatian padanya dan itu membuat Syaidha nyaman berada di sisi sang majikan. Entah, sejak kapan sang majikan jatuh cinta kepada pembantu barunya itu. Yang pasti sejak pertama kali mereka bertemu di jalanan dan itu adalah cinta pertama dari Tuan Dinar Salim Rusdiantara, lelaki tampan yang memiliki kekuasaan.
Lalu lama-kelamaan Umi Syaidha juga merasakan desiran aneh dihatinya. Saat bersama dengan tuannya itu. Apakah ini yang di maksud dengan cinta? Sebab, mereka selalu merasakan desiran aneh yang membuat mereka selalu rindu jika berjauhan. Sampai akhirnya Dinar langsung mengambil langkah dengan melamar Syaidha, dia berharap kalau janda beranak satu itu mau menerimanya. Meskipun Tuan Dinar harus berusaha keras untuk bisa meluluhkan hati anak kecil yang selalu membuatnya bahagia kalau anak kecil itu tertawa bahagia. Di sisi lain, Tuan Dinar tidak mendapatkan restu dari sang Bunda untuk pernikahan mereka, tetapi Dinar tidak akan putus asa dia akan memperjuangkan cinta pertamanya. Meskipun harus melawan badai, tetap saja dia akan memperjuangkan Syaidha.
Bertemu kembali dengan mantan? Iya, itulah yang dirasakan oleh Umi Syaidha saat menghadiri pernikahan teman dari suaminya di Turki. Sehingga membuat Tuan Dinar salah paham dan pergi meninggalkan Syaidha dalam keadaan hamil. Lalu setelah Dinar kembali sang istri ternyata sedang hamil, itu adalah berita yang sangat membahagiakan baginya Dinar.
Unfold
“Laras!” pekik Rival kegirangan, matanya berbinar saat melihat wanita yang dicintainya ada di hadapannya. Sudah lama Rival menunggu Laras sekedar untuk berbincang dengannya dan sekarang hal itu terwujudkan juga. Tanpa melihat ke kanan ke kiri, dengan cepat Rival menarik pergelengan tangan Laras dan membawanya menjauh dari semua orang. Semua oran……
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Waiting for the first comment……