UNWANTED WIFE
READING AGE 18+
“Hey … Sayang!” sapa seorang wanita saat pintu rumah sudah terbuka.
Wanita dengan penampilan seksi menyambut di depan pintu rumah suaminya dan memanggil suaminya dengan panggilan ‘Sayang’ padahal baru sehari Ana menjadi istri laki-laki itu.
“Mas …,” lirih Ana sambil menatap Reihan untuk meminta penjelasan.
“Kenapa? Kamu terkejut? Dia Lily, kekasihku,” jawab Reihan dengan santainya.
Anastasia yang berdiri tepat di sebelah suaminya tampak membelalakkan matanya karena terkejut setelah mendengar jawaban dari Reihan. Bagaikan disambar petir, wanita cantik itu tampak sedikit terhuyung ke belakang. Nafasnya mendadak terasa sesak dan dadanya terasa nyeri seperti ada balok besar yang menghantamnya.
“Maksud Mas, apa? Aku nggak ngerti. Mas nggak sedang mempermainkan pernikahan ini, kan?” tanya Ana dengan mata yang sudah berembun.
“Lebih tepatnya, aku menikahimu karena bisnis, Anastasia. Aku sudah memiliki kekasih yang sangat aku cintai dan di saat kesempatan untuk menghidupkan kembali perusahaan keluargaku datang dengan sendirinya, maka dengan senang hati aku menerimanya. Sabarlah dulu! Setelah perusahaanku kembali berjaya aku pasti segera menceraikanmu,” tutur Reihan sebelum pergi sambil merangkul pinggang kekasihnya meninggalkan Ana seorang diri.
***
Reihan Pangestu terpaksa harus menikah dengan Anastasia Wijaya demi menyelamatkan kembali perusahaan keluarganya yang sudah tinggal nama akibat skandal papanya dulu. Di saat Ana sudah berusaha menjadi istri yang baik, Reihan masih saja bersikap dingin dan kasar. Bahkan, tak segan-segan lelaki itu terkadang memberikan tamparan dan pukulan yang akhirnya membuat Ana memutuskan untuk pergi meninggalkannya. Setelah Reihan menyadari kesalahannya dan menyesalinya. Ia pun ingin memperbaiki rumah tangganya.
Bagaimana dengan nasib rumah tangga mereka? Akankah takdir membawa Ana kepada Reihan atau justru membawanya pada sosok yang baru?
Unfold
Diperlakukan dengan tidak manusiawi oleh suaminya sendiri dan kekasih Reihan yang bernama Lily, sudah menjadi makanan Ana sehari-hari. Sepasang kekasih itu seolah-olah kompak untuk menyiksanya secara lahir dan batin. Setiap malam di sudut kamar yang lembab, wanita itu selalu menitikkan air matanya. Dia selalu mengadukan nasibnya pada kehening……
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Waiting for the first comment……