Medan Tempest
Share:

Medan Tempest

READING AGE 12+

Arslanoir Fantasy

0 read

(+21!!! JANGAN LUPA TAP LOVE DAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA)

Ini tidak akan jadi kisah fantasi yang memiliki latar di dunia berbeda. Di dunia kita saja. Karena nyatanya ada banyak hal tak terduga yang bisa menimpa manusia dalam kehidupannya. Di dunia nyata.

Kisah akan diawali dengan drama pelik badai yang menimpa keluarga konglomerat Senna. Soal, mengapa anak sebodoh dia bisa terlahir di keluarga kita?

Setelah itu kita akan melihat kelimbungan perasaan seorang anak remaja bernama Nala yang sebenarnya terlahir dari keluarga kaya, tapi ia sangat menderita dan ingin mengakhiri hidupnya. Namun, takdir masih baik karena ia dipertemukan dengan seorang sahabat yang memberi kehidupannya warna.

Masalahnya hanya... sahabat Nala bukanlah anak remaja biasa. Ia merupakan seorang remaja blasteran yang berasal dari suatu kerajaan kecil di ujung Eropa. Tinggal di Indonesia dengan membawa beban "kutukan sang badai" di pundaknya. Membuat bencana alam serta kemalangan akan menimpa dunia tempat ia berpijak ketika sedang merasakan kesedihan.

Anak remaja bernama Elan itu dihadapkan pada pilihan sulit. Ia hanya ingin bersahabat dengan Nala dan jatuh cinta pada guru fisikanya. Seperti anak remaja biasa. Tapi, Sang Badai tak membiarkannya.

Di satu sisi Elan harus merasa bahagia. Namun, di sisi lain juga ia tak diperkenankan untuk merasakan kebahagiaan.

Badai yang tak bisa dibayangkan pun menimpa hidupnya dan orang-orang di sekitarnya. Apakah yang akan Elan putuskan untuk mengakhiri badai yang menerjang dunia gara-gara kutukannya? Dan lagi... apa pula penyebab dari kutukan itu?

Genre: fantasi, thriller, urban, romance, friendship, misteri
Cover: Freepict

Unfold

Tags: darkstudentroyalty/nobledramatragedycomedyhumorousseriousmysterymale leadrealistic earth
Latest Updated
Bad Day Sang Badai I & J

+++++++

 

I

 

“Udara dingin emang paling ampuh untuk membuat rasa lapar berkembang biak dengan buas,” ucap Nala seraya menyantap berbagai macam hidangan di atas meja. Ia sendiri memang sudah beberapa hari terakhir hanya makan dengan porsi yang sangat sedikit untuk menghemat bekal yang ia bawa. Belum lagi dirinya ……

Comment

    Navigate with selected cookies

    Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.

    If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.