Menikahi Papi Mertua
Share:

Menikahi Papi Mertua

READING AGE 18+

Miyatan1316 Romance

0 read

Anastasia, kutanya satu kali lagi, apakah kamu mau dimadu atau kamu ku ceraikan langsung talak tiga" ucap Rey suami ku dengan nada tinggi dan bergetar ku tatap tajam sorot matanya yang begitu menjijikan, ku lihat butiran air mata pun menetes keluar dari matanya.
Pandangan ini menatap setiap wajah yang tampak di sekeliling, mereka seolah meledek ketika suamiku mengucapkan talak itu, terutama mami mertua ku yang berhasil menghasut Rey dengan air mata liciknya.
Aku pun bamgkit dari kursi, ku tegakan badan ini sambil menahan emosi yang selama ini ku pendam, ingin rasanya sebelum menjawab talak dari suami, aku mencakar wajah wanita munafik itu, tapi dalam batin ku berteriak jangan.
"Hmm kalian sudah tahu jawabanku sesuai dengan yang mami mau lantas harus ku jawab apa lagi? Harus aku teriak di halaman rumah?" sambil tersenyum tenang aku menjawab pertanyaan Rey yang sebentar lagi menjadi mantan suami. Dan tanpa terasa butiran air mata menetes beberapa kali.
BAB 1
"Selamat datang di rumah mertua"

1 bulan berlalu
"mantu bawa sial semenjak dia pindah kesini ada aja yang terjadi di rumah kami, pih lihat kan menantu kesayangan mu sekarang guci antik milik mami pecah ini baru 1 bulan cia disini gimana 1 tahun" berderai air mata ini mendengar ucapan mertua ku dalam balik kamar.
Mami Rita hutomo begitulah panggilannya, seorang sosialita terkenal di jakarta yang hidup penuh glamour menggamburkan uang hasil kerja keras suaminya.
Aku hanya bisa sabar 1 bulan lamanya ku pendam tak pernah ku melawan, walaupun rasanya ingin tapi selalu ku pendam karena aku menghargai dan mencintai suamiku. setelah 10 hari menikah dia langsung melanjutkan studinya di oxford, dan dia menitipkan aku di rumah kedua orangtuanya, padahal sudah ku tolak tapi dia terlalu khawatir jika aku hidup seorang diri tanpa pengawasan.
"Sudah lah mih, nanti kita ke china untuk beli lagi, sekalian ajak cia liburan ke china kita belum pernah loh jalan sama mantu kita satu - satunya itu" ucap papi mertua ku harry pratama pemilik kerajaan bisnis batu bara yang sangat populer. Papi mertua sangat sayang padaku, tapi aku sangat tidak nyaman dengan kebaikannya, aku selalu merasa takut jika dia memberikan perhatian yang lebih
Yahh satu bulan lamanya terasa berat tinggal 1 atap bersama kedua mertua ku, aku menikah dengan putra semata wayangnya yang baik tampan dan pintar, mami mertua ku sangat senang ketika dia mendengar aku akan di titipkan di rumahnya, entah apa maksudnya mungkin mereka menginginkan tenaga ku untuk dijadikan babu di rumah megah ini.
aku hanyalah anak gadis yang terlahir dengan kondisi yang pas pasan, aku lahir dan dibesarkan oleh mama tercinta ku seorang diri. Papa sudah meninggal ketika aku berumur 5 tahun dan mama ketika 2 bulan sebelum pernikahan ku dia pergi untuk selama lamanya. Mami mertua ku sangat membenci ku, mungkin karena strata kehidupan kita yang berbeda dan keluarga dia selalu menganggapku rendah dan hina dia selalu berpikir aku hanya mencintai harta anaknya saja, yah begitulah orang miskin hanya dipandang sebelah mata.
"Ciaaa cepat kemari, ciaaa dengar dong mami manggil" teriak mak lampir itu dengan penuh tenaga. Dengan santainya aku keluar menggunakan daster lusuh sambil senyum pahit ke hadapan muka mertua ku "ya mami kenapa" saut ku.
"Cia kamu belum masak apa apa lihat dong sekarang dah jam berapa" ucap mami sambil mengangkat tudung saji, aku pun menuruni tangga dan bergegas ke arah ruang makan yang terletak dibawah tangga, dan ku datangi wanita berumur 45 tahun itu dengan senyuman dingin.
"Mami, lihat bajuku dari sholat subuh sampe jam 8 gini juga belum ganti loh belum mandi aku belum makan, masih ngerjain cucian yang mami kasih loh, mami ga bisa ambil.roti terus oleskan selai sendiri masa nyuruh aku terus sih mih, mami pilih baju aku cuciin apa aku masak buat mami, kalau semuanya aku lakuin aku ga sanggup mi padahal ada bi nyai" saut ku dengan nada rendah sambil menahan emosi.
"bi nyai pulang kampung" dengan tatapan melotot kearah muka ku, mami mertua ku langsung menampar ku "prak" "berani kamu bicara seperti itu sama saya" ucap mami dengan kesal, ku tahan dan ku tatap balik wajah nya sambil menahan air mata yang ingin jatuh, ingin rasanya ku tarik sasakan rambut nya dan ku tinju wajah silikon nya itu "baiklah cia ke kamar saja, lebih baik mandi daripada berdebat dengan mami" saut ku sambil meninggalkan dia dengan perutnya yang lapar, ku berlari menuju atas kamarku sambil menangis ku langkah kan kaki ku ke tangga tangga yang beralaskan marmer mahal ku buka pintu dan ku rebahkan badan ku ke kasur empuk nan mahal itu. "Tin tin" suara klakson mobil mertua ku berbunyi tanda menyuruh membukakan pintu untuk satpam penjaga depan. Suara bising mobil nya membuat ku muak
Papi mertua ku mendengar suara tangisan ku, dia langsung bergegas menuju kamar ku dan masuk tanpa permisi, bodohnya aku lupa menutup pintu kamar ini.
Dia meraba kaki ku danaku refleks karena kaget sehingga menendangnya karena posisiku telungkup.

Unfold

Tags: familylove after marriagebody exchange/body swapsecond chancefriends to loverspregnantfirst lovefriendshipsecretsaffair
Latest Updated

Ranti menarik napas panjang di depan cermin, wajahnya sudah dipoles dengan riasan sederhana namun elegan—cukup untuk meniru aura Valeri yang selama ini dikenal publik. Gaun krem yang dikenakan pun dipilih dengan hati-hati agar benar-benar memancarkan citra “nyonya Ronny” yang selama ini hilang dan dikabarkan meninggal.

“Mulai hari i……

Comment

    Navigate with selected cookies

    Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.

    If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.