Tertawan Cinta Gadis Belasan
READING AGE 18+
Gemetar penuh amarah Gamal meraih gelas di depannya, berisi teh hangat yang disuguhkan Nora penuh cinta, "Kamu keterlaluan!" Berang lelaki itu pada sang istri seraya serta merta menyiramkannya ke wajah sang istri.
Terpejam mata Nora menahan sakit. Bukan sakit karena wajahnya disiram teh hangat yang telah disuguhkannya sepenuh hati, tetapi sakit sebab menerima perlakuan kasar sang suami. Meski .... Ia bisa memaklumi reaksi kemarahan Gamal.
"Aku minta maaf, yank__" Hiba Nora lirih.
Merah dan berkaca-kaca sepasang manik hitam Gamal menatap wanita di depannya yang sudah dia nikahi lebih dari 9 tahun yang lalu, "Aku mau cerai!" teriak gamal dengan seluruh tubuh yang gemetar.
"Tapi ... aku hamil!" ucap Nora pelan sembari menutup mata rapat-rapat dan mengepalkan tangan dengan kuat. Takut menghadapi kemarahan Gamal lebih dari ini.
"Apa?! Kok bisa? Bukannya selama ini kamu pakai KB?" cecar Gamal dengan tatapan serta nada suara penuh ketidakpercayaan.
"Aku sudah gak KB lagi sejak 3 bulan yang lalu."
"Nora! Kamu sengaja kan?! Kamu sengaja lagi kan?! Aku benci sama kamu!" tunjuk Gamal ke wajah sang istri, "benci banget Nora! Benciiiii!"
"Yank__" panggil Nora pelan dengan linangan air mata.
***
Namaku Gamal Fauzan. Kehidupan yang kujalani sebenarnya baik. Bisa dibilang hidup yang dipenuhi dengan kenikmatan dan kesenangan.
Namun, aku tidak bahagia. Aku kehilangan makna dalam hidupku. Seakan-akan dunia ini menghukum diriku dengan tidak ada habisnya. Hingga aku bertemu dia, Dara. Gadis berusia baru belasan tahun, tetapi dia mampu menawan hati dan pikiranku terkurung dalam penjara cintanya.
Ah, apa yang Dara punya? Apa alasannya aku jatuh hati pada gadis belasan itu? Dia cuma gadis remaja yang usianya bahkan jauh di bawahku. Padahal ... Padahal ini tidak boleh terjadi, aku sudah ada yang punya.
Ini gila! Cinta ini gila! Aku kehilangan kewarasan. Dara ... Aku siap menantang seisi dunia untuk memilikimu, tapi ... bagaimana dengan Nora? Meski langit runtuh sekalipun dia tidak akan pernah mau melepaskan aku. Aku tau Nora, dia akan melakukan apa pun lagi dan lagi untuk terus membuatku berada di sisinya
Unfold
Uwais menatap dalam raut kehancuran di wajah sang istri. Mata Hana merah, disebabkan rasa marah dan tidak terima, “Gamal harus tanggung jawab atas perbuatannya!” tegasnya dengan nada tinggi kepada sang istri.
“Apa yang harus dia pertanggungjawabkan?! Aku sudah bilang Nora gak itu anak gak bener, Yah! Temen-temen aku juga bilang gitu. K……
Waiting for the first comment……