KUTUKAN DARAH BIRU
READING AGE 18+
Di balik tembok megah Ndalem Suryawinata, kasta adalah belenggu dan cinta adalah tabu. Gendis Maharani, seorang juru rias berbakat yang berasal dari rakyat biasa, terpaksa masuk ke dunia ningrat karena terjerat hutang sang ibu, dan jatuh cinta pada Raden Mas Bagas Narendra, pewaris yang terikat kutukan kuno. Ketika cintanya berbuah nyawa dan dia diusir dari Ndalem Suryawinata, istana kecil Tumenggung Suryawinata, Gendis bersumpah akan membalaskan dendamnya. Dengan Rias Pamungkas, seni rias spiritual yang diwarisi dari guru sepuh, Arimbi Maduasri, gadis itu bertekad untuk merobek takdir yang mengikat Bagas. Mampukah satu kuas mungil mengalahkan ribuan tahun tradisi dan kutukan darah, ataukah kehancuran Ndalem Suryawinata akan menjadi harga terakhir untuk kebebasan dan cinta sejati?
Unfold
“TIDAK! KUTUKAN ITU AKAN MEMBUNUHMU, BAGAS! KAMU TIDAK AKAN LOLOS!” Gusti Endah menjerit.
Bagas melepaskan pagutannya di bibir Gendis, dia menatap ibunya dengan tatapan dingin.
“Aku nggak peduli lagi dengan kutukan, Bu,” Bagas mendesis lalu menoleh ke arah Gendis.
“Gendis,” ujar Bagas, suaranya penuh tekad ……
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Waiting for the first comment……