Marry Your Daughter
[Sakti & Cely]
•••
Di masa remaja, Cely jatuh cinta kepada guru bela dirinya. Seiring waktu berlalu, perasaan itu memudar dan Cely menemukan cinta baru. Namun, pada saat Cely bertekad akan membawa pacarnya ke rumah, papi memberi tahu bahwa dirinya telah dipinang.
Cely marah karena papi asal memutuskan tanpa kompromi, padahal dia sudah susah payah membujuk pacarnya untuk datang. Di situlah Cely dan orang tuanya bersitegang, sampai dia memutuskan untuk pergi ke apartemen sang pacar.
Betapa terkejutnya Cely melihat adegan yang tidak pantas di sana, antara kekasih dan wanita di apartemen itu. Namun, lebih terkejut lagi saat Cely mendengar wanita itu bilang, "Kenapa kamu yang marah melihat kebersamaan kami, padahal saya istrinya?"
Keterkejutan Cely berlipat ganda dan mengalahkan rasa sakit di hatinya, memunculkan amarah bahkan pada dirinya sendiri.
Karena sedang bertengkar dengan orang tua, lalu merasa tak ada tempat melarikan diri mengingat pacarnya ternyata penipu—sudah beristri, Cely menghabiskan waktu di pusat kebugaran. Tempat favoritnya. Namun, ada yang berbeda dari biasanya. Di sana ... Cely melihat sosok Sakti Adhyaksa. Guru bela diri semasa remaja dulu.
Menjadi pertemuan pertama mereka setelah sekian lama bagi Cely, tetapi tidak bagi Sakti. Oh, akankah menyalakan detak yang dulu redup di jantung Cely, lalu bagaimana dengan Sakti? Yang tak pernah menyukai Cely, mungkinkah ada 'kemungkinan' menyukainya setelah pertemuan ini?
Sayang, Cely telah salah sejak awal. Salah menilai perasaan Sakti Adhyaksa ... yang hari itu menatapnya lebih dari tiga detik, pun lebih dari sekali-kali biasanya, seolah tidak lagi menjaga pandangan.
Namun, Cely melihat ada cincin melingkar di jari manis Kak Sakti. Itu ... cincin apa?
•••
[Adult 21+]
Unfold
Sir, I feel grateful to be able to marry your daughter.
.
.
Cely menahan napas, meremas ujung meja rias, merasakan sentuh bibir dari papanya Hyra di area perut, lalu semakin turun ke ... aduh!
Tenang, sudah lewat masa nifas.
Bukannya apa, ya. Cely agak ngeri-ngeri sedap, kok, soal jalan lahir yang bil……
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Waiting for the first comment……