RAMA DAN SINTA
Share:

RAMA DAN SINTA

READING AGE 18+

Silver Eyes Romance

0 read

TAMAT

RATING: 18+ (Cerita dewasa romantis)

(Ditujukan untuk pembaca dewasa.)

Sinta dan Rama adalah sahabat yang tak terpisahkan semenjak kecil. Bahkan Sinta pun memilih profesi yang sama dengan Rama agar dia bisa banyak menghabiskan waktu untuk bersama Rama. Namun, siapa yang menyangka bahwa suatu hari terjadi sebuah kesalahan yang membuat mereka sadar bahwa mereka tak mungkin melanjutkan hubungan yang sejak kecil mereka jalani. Ikuti cerita manis ini sampai selesai, ya!

_____________


Kuraba dahi Rama yang terasa sangat panas. Kulihat tangan kirinya yang masih terdapat luka bekas gigitan beberapa hari yang lalu. Semoga saja tidak membekas ....

Kulepaskan fever patch yang mengering di dahinya pelan-pelan agar Rama tak terbangun. Tapi celakanya, ada rambutnya yang tertarik karena menempel di gel kering. Rama terbangun, menatapku lemah, kemudian tersenyum kecil.

"Saking kangennya, sampai mimpi ketemu kamu," katanya pada diri sendiri.

Aku pun melanjutkan melepas fever patch-nya dan mengambil fever patch baru. Tepat saat aku mendekat dan hendak menempelkannya ke kening Rama, tangannya tiba-tiba dengan cepat menarik wajahku ke arahnya dan ... ooohh ....

Semua terjadi begitu cepat tanpa bisa dihindari. Kurasakan bibirku melekat erat di bibirnya yang panas. Seharusnya aku menolak, seharusnya aku mendorongnya agar menjauh. Tapi entah kenapa badanku mengkhianatiku dengan berdiam diri tak melawan.

Ini kesalahan ....

Benar-benar salah ....

________________________________________

Keterangan cover:
gambar: pixabay, StockSnap
font: Merry Christmas Color, Iciel Prfetridge; Text Art free

Unfold

Tags: arranged marriagearrogantdramasweetbxgboldcityoffice/work placefriendshipgorgeous
Latest Updated
72. I Love You (S3-END)

Rama POV

Aku terbangun dari tidur dan menyaksikan matahari pagi yang tak pernah terlihat indah. Tak ada yang indah bila tidak ada Sinta. Wanita yang sangat kucintai.

Apa boleh buat, aku harus menjalani hari-hari sendiri tanpa dia karena semua ini sudah menjadi keinginannya. Jangan mengesampingkan masa depan hanya……

Comment

    Navigate with selected cookies

    Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.

    If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.