Cengkir
Hidup sebatang kara bukanlah perkara mudah. Dunia dengan segala polemik yang ada membuat Nirmala harus bisa berdiri sendiri, meski badai berkali-kali mengadang dirinya tak boleh tumbang.
Tuhan menghadirkan cinta yang masih belum sempurna. Dia bersabar hingga cinta itu menyapa dan menginkannya. “Aku mencintaimu hanya karena putriku, jangan berharap lebih dari itu!!” kata-kata itu mencabik hatinya. Menikah hanya karena kebahagiaan sang anak, membuat Nirmala merasakan sedih yang harus ditutup dengan topeng kebahagiaan.
Nirmala tetap saja berdiri. Menanti cinta sejati yang akan didapatkannya suatu saat nanti, walau terjal selalu datang tapi senyum tak pernah ditinggalkan. Hidup Nirmala hanya untuk Mahendra, namun akankah Mahendra memberikan hatinya untuk Nirmala?
Unfold
Rosmalina pun seolah tak terima dengan perlakuan yang diberikan kepadanya. Dia yang sudah menurunkan egonya demi bisa ke rumah sakit dan melihat kondisi sang anak.
Namun, sepertinya sang suami tak bisa menerima kehadirannya dengan baik.
“Kamu menamparku? Suami macam apa kamu?” Kata Rosmalina dengan emosinya.
“Kamu sendiri ibu m……
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Waiting for the first comment……