Aku Istrimu, Mas!
READING AGE 18+
WARNING! CERITA DEWASA!
"Anggap, kita tak melakukan hubungan terlarang ini, Mbak. Anggap ini tak pernah terjadi," katanya sambil meraih selimut untuk menutupi tubuhku lalu mengenakan pakaianya, setelah itu berbaring miring membelakangiku.
Aku menatap punggung Mas Ali sambil menggigit bibir kuat-kuat, berusaha meredam tangis agar tidak pecah. Apa aku tak salah dengar? Bahkan darah perawan ini belum mengering, bahkan perih ini masih terasa, tetapi kenapa tega mengatakannya? Kenapa melakukannya? Kenapa tak menolaknya? Kenapa?
Unfold
Sejak kejadian itu, aku tak pernah bertemu Syafitri lagi. Aku tak pernah bertemu di rumah sakit maupun di rumah. Sudah jelas ia mencoba menghindar. Sementara itu, sebelum kembali ke Jakarta, Ibu menasihati agar urusan kami segera diselesaikan. Jika keputusannya adalah bercerai, Ibu setuju saja yang penting aku bahagia.
Cerai? Aku tak perna……
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Waiting for the first comment……