Buku Nikah Anak Kuliah
Share:

Buku Nikah Anak Kuliah

READING AGE 16+

Bintang Aurora Romance

0 read

Jingga Mentari, gadis remaja yang masih duduk di bangku kuliah. Ia dijodohkan dengan Rigi Alamsyah. Anak dari seseorang yang diamanahi almarhumah neneknya Tari untuk menjaga Tari. Tari dan Rigi tak bisa berbuat apa-apa. Mereka terpaksa menerima perjodohan itu meskipun tidak saling cinta.

Setelah pernikahan itu, Rigi dan Tari tinggal serumah. Bahkan, sekamar. Semua terasa begitu canggung .

"Ngapain kamu ke kamar saya?!" ucap Rigi dingin.
"Em, anu ... Ak–aku– ...." Tari terlihat sedikit ketakutan.
"Ngomong yang jelas!" bentak Rigi.
Tari tersentak kaget. "Aku mau bicara," terang Tari. "jangan disini. Nanti Mama lihat," lanjutnya lagi.
Rigi memutar bola matanya. "Masuk."
"Tapi ...."
"Mau mausuk atau saya tutup pintunya?"
"Oke, baiklah," final Tari. Tari mengikuti Rigi dari belakang.
Rigi duduk di tepi ranjang kamarnya. Tari berdiri di depan Rigi.
"Mau bicara apa?" tanya Rigi malas.
"Emmm ... soal pernikahan itu, kenapa kamu menerimanya?" tanya Tari to the point.
Rigi membuang napas kasar. "Kamu pikir saya mau nikah sama kamu? Kalau ada pilihan lain, saya juga ogah nikah sama kamu. Saya cuman gak mau mama saya sedih mendapat penolakan dari saya. Jadi, mau gak mau saya harus terima. Kamu sendiri, kenapa mau nikah sama saya? Apa kamu hanya ingin populer karena nikah sama seorang Rigi Alamsyah dan bisa menjadi terkenal di kampus?"
Tari menatap sinis. Enak saja Rigi menuduhnya sembarangan. "Siapa juga yang mau jadi istri kamu. Aku sama sekali ga minat buat jadi populer. Asal kamu tahu, aku cuman nurutin permintaan terakhir nenek aku. Aku juga gak mau melihat Mama Mayang sedih."
Rigi hanya diam. Toh cepat atau lambat, dia juga akan menikah dengan gadis itu.
"Aku ada kesepakatan untuk pernikahan kita," terang Tari.
Rigi menaikkan alisnya. "Kesepakatan?"

Bagaimana nasib tari yang memiliki suami dingin seperti itu? Yuk, tap lopenya.

Cover By Irumi Graphic

Unfold

Tags: sweetfemale lead
Latest Updated
Gara-gara Baju Haram

Suara pintu dibanting kasar, perasaannya kini bercampur aduk antara kesal dan malu.

"Bisa-bisanya ganti di luar, udah tahu kamarnya gak dipakai sendiri." Tari masih sibuk memperotes suaminya, meski hanya u*****n kecil yang tidak bisa Rigi dengar.

Dibalik pintu yang tertutup, perempuan yang baru sehari berganti status it……

Comment

    Navigate with selected cookies

    Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.

    If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.