Radika tidak bisa fokus. Ia tidak bisa mengerjakan laporannya seperti biasa. Pikirannya melayang entah kemana. Pikirannya telah di penuhi oleh Aruna. Entah apa yang di lakukan wanita itu sekarang. Rasanya, Radika ingin melihat kondisi Aruna sekarang juga.
Radika benci dengan dirinya sendiri karena tak bisa mengontrol emosinya sendiri. Radika tak bisa memendam emosinya saat mengingat bagaimana Aruna mengatakan bahwa ia harus hidup bersama dengan wanita lain.
Radika membanting dokumennya kasar. Percuma saja ia berangkat bekerja. Tak ada satu hal pun yang bisa di lakukan olehnya. Jika tahu seperti ini, lebih baik Radika pergi untuk menenangkan diri. Ia tidak bisa jika terus terjebak dalam pikirannya sendiri.
H
Radika segera bangkit kemudian keluar dari ruangannya. Raut wajah Radika tampak dingin ……
Waiting for the first comment……
Please log in to leave a comment.